Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meresmikan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspa Iptek) ke-25 di Nusa Tenggara Barat.

"Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkanJakar setidaknya ada minimal satu pusat sains di setiap provinsi, sehingga pengetahuan dan informasi Iptek dapat dikenal dan tersebar ke lapisan masyarakat di seluruh Tanah Air," ujar Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek) Kemenristekdikti, Mohammad Syachrial Annas, dalam keterangan tertulis yang diterima di ta, Kamis.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan inisiasi dan pendampingan di daerah-daerah untuk mendirikan pusat sains atau pusat peragaan iptek lainnya.

Syachrial mengungkapkan inisiasi dan pengembangan pusat sains di Provinsi NTB telah dilakukan sejak awal 2017 dengan
Bappeda NTB.

Berbagai tahapan telah dilakukan bersama mulai dari tahap koordinasi, sosialisasi kepada masing-masing kabupaten/kota
yang ada di NTB dan pengajuan proposal dari beberapa kabupaten/kota.

"Penilaian proposal oleh tim penilai yang telah kami tunjuk hingga akhirnya terpilih dan diresmikannya pusat sains NTB," katanya.

PP-Iptek juga menghibahkan sebanyak 15 alat peraga iptek interaktif sebagai stimulan bagi Provinsi NTB dalam mengembangkan pusat sains ke depannya.

Selain itu, PP-Iptek membawa 20 alat peraga interaktif yang akan dipamerkan selama tiga hari.PP-Iptek juga akan menyelenggarakan pelatihan Roket Air bagi siswaberusia 12-16 tahun pada 8 Desember 2018. Pada pelatihan tersebut, para siswa mempelajari cara membuat
roket air yang merupakan penerapan dari iptek kedirgantaraan serta juga prinsip-prinsip sains yang diajarkan di sekolah.

Wakil Gubernur Prov. NTB, Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan rasa syukur karena NTB mendapatkan sumbangan alat peraga iptek karena sangat penting bagi anak-anak untuk mempelajari Iptek.

"Kalau sudah tahu dasarnya, Insya Allah dalam belajar sains nantinya bisa lebih mudah mengembangkan karena dasar-dasar ilmu yang ada pada alat itu bisa diketahui," kata Sitti Rohmi.***4***

Baca juga: Pusat Unggulan Iptek diharapkan jawab kebutuhan Indonesia

Baca juga: Inovasi mendapat penekanan dalam revisi UU Sinas Iptek