Pembuatan Tanggul Lumpur di Siring "Molor"
17 September 2007 16:15 WIB
Sidoarjo (ANTARA News)- Pembuatan tanggul lumpur Lapindo Siring yang sebelumnya sempat terhenti, hingga kini masih belum bisa dikerjakan secara maksimal, sehingga diperkirakan pembuatan tanggul akan "molor" dari waktu yang ditentukan. Padahal target sebelumnya, selesai sebelum lebaran.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Zulkarnaen saat ditemui di lokasi, Senin, menyatakan, molornya pekerjaan pembuatan tanggul, karena banyak warga Siring yang menghalangi pekerjaan peninggian tanggul dengan alasan aset belum terbayar.
Namun demikian, BPLS akan terus melakukan pengerjaan pembuatan pondasi tanggul dengan tinggi 1-1,5 meter sebagai antisipasi bila terjadi hujan.
Menurut Zulkarnain, setelah sekian bulan tertunda, kini BPLS tengah menyiapkan pembuatan tanggul di sebelah timur Jalan Raya Porong mulai dari eks jembatan layang Porong ke arah Koramil Porong yang jaraknya sekitar satu kilometer. Saat ini alat-alat berat sudah disiapkan di sekitar lokasi yang bakal ditanggul menunggu perintah untuk mulai bekerja.
"Kami memang siapkan pembuatan tanggul ini, karena separuh dari warga Desa Siring yang terendam lumpur sudah mulai dibayarkan ganti ruginya. Proses ganti rugi pun masih terus berjalan. Kami yakin sudah tidak ada masalah lagi dengan warga Desa Siring," katanya menegaskan.
Penanggulan di timur Jalan Raya Porong dilarang warga Desa Siring sampai ganti rugi tanah dan rumah mereka jelas realisasinya. Padahal, tanggul tersebut penting sebagai pertahanan terakhir Jalan Raya Porong dan wilayah di sebelah barat Jalan Raya Porong.
Sampai kini, upaya penanggulan mulai dari eks jembatan layang Porong hingga ke Desa Ketapang sepanjang kurang lebih 500 meter sudah dilakukan. Dengan dimulainya pembuatan tanggul di sisi selatan eks jembatan layang ini, diharapkan lumpur bisa tertahan di Desa Siring timur dan tidak meluber ke barat.
Menyinggung BPLS sudah berkomunikasi dengan warga Desa Siring, Zulkarnain mengatakan, hal tersebut akan dilakukan sambil berjalannya proses pembangunan tanggul. "Kami berkejar-kejaran dengan waktu, karena musim hujan sudah dekat. Kalau tidak ditanggul, bisa-bisa Jalan Raya Porong dan sisi barat akan banjir," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007
Tags: