Jakarta (ANTARA News)- Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ainun Naim mengatakan program studi aktuaria yang ada di perguruan tinggi perlu diperbanyak.

"Saat ini baru ada sekitar sembilan perguruan tinggi yang menyediakan program studi aktuaria. Padahal dengan semakin berkembangnya industri keuangan, semakin membutuhkan banyak lulusan program studi aktuaria," ujar Ainun di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan sejumlah perguruan tinggi yang sudah memiliki program studi aktuaria yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan lainnya.

"Program studi aktuaria ini perlu dikembangkan untuk mendukung industri," kata dia.

Ainun menjelaskan program studi aktuaria, masih banyak belum dikenal masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi mengenai program studi tersebut.

Aktuaria merupakan ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang.

Pemerintah Indonesia dan Kanada melakukan kerja sama pengembangan pendidikan aktuaria melalui Ready Project. Ainun menyebutkan ada sejumlah model dari Kanada yag diadopsi di Tanah Air. "Lulusan aktuaria ini diharapkan ke depan dapat mendukung industri finansial di Tanah Air," kata dia.*


Baca juga: JKN tak bebani pemerintah bila iuran sesuai aktuaria

Baca juga: IPB buka program studi Aktuaria dan Teknologi Hasil Ternak