Jakarta (ANTARA News) - Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ananto Kusuma Seta mengatakan industri tidak akan sukses ke depan tanpa kerja sama dengan sekolah yang berlatar pendidikan vokasi.

"Tidak ada pendidikan vokasi yang bagus kalau tidak kerja sama dengan industri dan tidak ada industri yang sukses tanpa kerja sama dengan sekolah, ini kunci ke depan," kata Ananto di Jakarta, Kamis.

Ananto disela-sela kegiatan apresiasi SMK link and match dengan industri unggulan dan kompeten di SMKN 26 Pembangunan Jakarta, mengatakan jantung revitalisasi pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan dunia usaha atau industri bukan pada kurikulum.

"Dengan kerja sama dengan industri kita bisa inline-kan dengan kurikulum kita, kita bisa sertifikasi, siswa kita juga dapat tempat magang serta infrastruktur SMK juga bisa terbantu," tambah dia.

Dia menegaskan bahwa ada tiga hal yang bisa diperankan industri yaitu menjadi tempat akses marketing lulusan SMK, akses sumberdaya serta menjadi akses sumber ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Deputi division head enviroment social responsibility PT Astra Internasional Dyah S Febrianti mengatakan perusahaan mengharapkan kerja sama yang lebih intensif dengan Kemendikbud dibidang vokasi.

"Karena Astra punya perhatian besar terhadap vokasi bahkan punya politeknik manufaktur Astra Sejak 1995 yang sampai sekarang menghasilkan profesional yang langsung bisa ke industri," ujar Dyah.

Menurut dia input PT Astra Internasional paling baik dari SMK dan dari 220 ribu karyawan Astra di seluruh Indonesia banyak yang berangkat dari SMK sehingga Astra punya kepentingan yang besar untuk bisa menyiapkan lulusan SMK yang siap bekerja dengan keterampilan yang memadai.
Baca juga: Pendidikan vokasi diminta siapkan SDM hadapi revolusi industri 4.0
Baca juga: Pemerintah fokus bangun pendidikan vokasi sambut industri 4.0