Jakarta, (ANTARA News) - Labor Institute Indonesia berpendapat bahwa pemerintah dan pihak pelaksana proyek pembangunan trans Papua di Kabupaten Nduga perlu meningkatkan keamanan para pekerja.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Labor Institute Indonesia Andy William di Jakarta, Rabu, terkait penembakan terhadap 32 pekerja konstruksi jalan trans Papua.

" PT Istaka Karya kurang memberikan perlindungan keamanan secara maksimal kepada para pekerja proyek infrastruktur," kata dia.

Menurut dia penembakan tersebut bisa saja terjadi karena kecemburuan masyarakat lokal Papua terhadap para pekerja proyek infrastruktur yang mayoritas berasal dari luar Papua.

"Kami melihat ada ketimpangan kesempatan kerja bagi warga lokal untuk bekerja di berbagai proyek infrastruktur di Papua," kata dia.

Apabila alasannya para warga lokal mempunyai ketrampilan yang rendah, maka pemerintah perlu meningkatkan kemampuan para warga lokal agar dapat terserap sebagai pekerja di tanah mereka sendiri.

Penyerapan warga lokal sebagai pekerja proyek infrastruktur menurut Labor Institute Indonesia dapat mencegah terulangnya gangguan keamanan terhadap pengerjaan proyek infrastruktur di Papua.

"Selain itu aspek keamanan kerja bagi para pekerja infrastruktur di Papua perlu lebih ditingkatkan agar target pembangunan proyek infrastruktur khususnya Trans Papua dapat tercapai secara maksimal," kata dia.

Baca juga: Tim gabungan evakuasi anggota TNI korban KKSB
Baca juga: Tim kesehatan siaga tunggu korban penembakan Nduga di Wamena