Disdik Papua: tenaga pengajar di Nduga jangan takut
5 Desember 2018 17:37 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe (kedua kanan), Bupati Asmat Elisa Kambu (kedua kiri) dan Bupati Nduga Yairus Gwijangge (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/1/2018). Pertemuan tersebut membahas masalah gizi buruk dan wabah campak yang menimpa anak-anak di Kabupaten Nduga dan Asmat, Papua. (ANTARA /Handout/Setpres/Laily )
Jayapura (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Provinsi Papua meminta tenaga pengajar di Kabupaten Nduga, khususnya Distrik Yall untuk tidak takut dan terus mengajar di masing - masing tempat tugasnya.
Kepala Disdik Provinsi Papua, Elias Wonda, di Jayapura, Rabu, mengatakan para tenaga pendidik di semua tingkatan baik SD, SMP maupun SMA diharapkan tidak meninggalkan tempat tugas dan tetap melaksanakan proses belajar-mengajar.
"Proses belajar dan mengajar jalan saja, tidak usah takut karena sudah ada aparat keamanan yang menjaga serta menangani," katanya.
Menurut Elias, apalagi saat ini merupakan masa persiapan untuk siswa melaksanakan ujian, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar.
"Kepada Disdik di wilayah Nduga juga harus memberikan pengertian kepada para tenaga pendidik bahwa semua sudah aman sehingga harus tetap memperhatikan proses belajar-mengajar," ujarnya.
Dia menjelaskan karena kejadian ini, jangan sampai anak-anak Papua yang seharusnya memperoleh pendidikan akhirnya telantar.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (2/12) Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menyerang karyawan PT Istaka Karya dan membunuh mereka, baik yang ada di Kali Yigi maupun Kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
Aparat gabungan TNI/Polri kini sedang berupaya mengevakuasi jenazah para korban dari Kali Yigi dan sekitar Gunung Tabo.
Baca juga: Tokoh agama sampaikan belangsungkawa untuk korban Nduga
Baca juga: PCI ajak warga berdoa untuk korban Nduga
Kepala Disdik Provinsi Papua, Elias Wonda, di Jayapura, Rabu, mengatakan para tenaga pendidik di semua tingkatan baik SD, SMP maupun SMA diharapkan tidak meninggalkan tempat tugas dan tetap melaksanakan proses belajar-mengajar.
"Proses belajar dan mengajar jalan saja, tidak usah takut karena sudah ada aparat keamanan yang menjaga serta menangani," katanya.
Menurut Elias, apalagi saat ini merupakan masa persiapan untuk siswa melaksanakan ujian, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar.
"Kepada Disdik di wilayah Nduga juga harus memberikan pengertian kepada para tenaga pendidik bahwa semua sudah aman sehingga harus tetap memperhatikan proses belajar-mengajar," ujarnya.
Dia menjelaskan karena kejadian ini, jangan sampai anak-anak Papua yang seharusnya memperoleh pendidikan akhirnya telantar.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (2/12) Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menyerang karyawan PT Istaka Karya dan membunuh mereka, baik yang ada di Kali Yigi maupun Kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
Aparat gabungan TNI/Polri kini sedang berupaya mengevakuasi jenazah para korban dari Kali Yigi dan sekitar Gunung Tabo.
Baca juga: Tokoh agama sampaikan belangsungkawa untuk korban Nduga
Baca juga: PCI ajak warga berdoa untuk korban Nduga
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: