Jakarta (ANTARA News) - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) meminta agar pihak berwajib mengusut tuntas pelaku peristiwa penembakan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, bukan hanya berlandaskan stigma tanpa ada bukti.

"Apa benar ini kelompok bersenjata dan yang diusut yang benar-benar melakukan kekerasan, tanpa ada stigma dan tuduhan tanpa bukti," kata peneliti ICJR, Maidina Rahmawati, di Jakarta, Selasa.

Mereka mengatakan, belum mendapatkan informasi perkembangan lebih lanjut kasus penembakan pada puluhan pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi.

Namun, dia menegaskan penegakan hukum harus dilakukan.

Terkait peristiwa pembunuhan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya, polisi masih berusaha menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti.

Menurut informasi yang didapatkan dari Istaka Karya, diperkirakan terdapat sekitar 30 orang yang sedang bekerja membangun jembatan di lokasi kejadian saat penembakan terjadi.

Namun, polisi menyatakan jumlah korban jiwa hingga saat ini belum dapat dipastikan. Penyelamatan korban pun merupakan prioritas utama bagi tim yang bertugas di lokasi.

Baca juga: IPW desak Polda Papua perjelas jumlah korban Nduga

Baca juga: BBPJN Papua khawatirkan nasib pekerja jembatan di Nduga

Baca juga: TNI/Polri belum berhasil evakuasi korban penembakan KKB