Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim sepak bola Persita Tangerang Wiganda Saputra menegaskan dirinya bertanggung jawab atas kekalahan skuatnya dari Kalteng Putra dengan skor 0-2 pada laga perebutan tempat ketiga Liga 2 Indonesia, Selasa.

Wiganda menganggap dirinya terlambat memasukkan pemain berpengalaman yang dianggap menjadi biang keladi terciptanya dua gol Kalteng Putra yang membuat Persita gagal promosi ke Liga 1.

"Ketika diserang, gelandang-gelandang muda kami seperti panik dan terjadilah gol. Setelah itu baru saya memasukkan pemain berpengalaman Ade Jantra dan Egi Melgiansyah, tetapi sudah terlambat," ujar Wiganda usai pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat.

Baca juga: Kalteng Putra promosi ke Liga 1 Indonesia

Meski demikian, dia melanjutkan, bukan tanpa alasan dirinya baru menurunkan pemain karismatik seperti Egi Melgiansyah di babak kedua.

Egi, kata Wiganda, mengalami sesak napas sebelum pertandingan. Dokter tim mendiagnosa gejala itu terjadi karena virus, tetapi mau tak mau Egi tetap dimasukkan demi menambah kekuatan lini tengah Persita.

"Kami butuh pemain berpengalaman," tutu Wiganda.

Sementara terkait kekalahan dari Kalteng Putra, gelandang Persita Hari Habrian mengucapkan permintaan maaf kepada para suporter dan masyarakat Tangerang.

"Kami memohon maaf karena gagal lolos ke Liga 1," tutur Hari.

Kalteng Putra berhasil promosi ke Liga 1 Indonesia usai menaklukkan Persita Tangerang dalam perebutan tempat ketiga Liga 2 musim 2018 dengan skor 2-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Selasa.

Gol-gol dari Dendi Agustan Maulana (12') dan I Made Wirahadi (19') membuat Kalteng Putra berhak mendampingi dua tim terbaik Liga 2 PSS Sleman dan Semen Padang untuk tampil di Liga 1 musim 2019.

Baca juga: Laga Persita versus Kalteng berhenti karena ulah suporter

Baca juga: Persepakbolaan Indonesia terkadang irasional