Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan berupa perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada 70 sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (TIK).

Setiap sekolah mendapatkan bantuan empat komputer jinjing, satu LCD proyektor, satu perangkat akses internet, dan satu hard disk ekternal yang berisi konten-konten Rumah Belajar.

"Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat mempercepat pemerataan kualitas pendidikan dimana pun sekolah itu berada," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

"Dengan perangkat TIK, harapannya daerah 3T dapat mengakses seluruh materi yang juga diakses oleh anak-anak di perkotaan sehingga sekolah-sekolah di daerah 3T tidak memiliki hambatan untuk belajar dengan materi-materi yang sama, sehingga kualitas pendidikan di daerah 3 T dan perkotaan sama kualitasnya," katanya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyediakan koneksi internet di sekolah-sekolah daerah 3T bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui program Universal Service Obligation (USO).

Selain memberikan perangkat TIK pada sekolah-sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bimbingan teknis pemanfaatan TIK untuk guru di Sekolah Garis Depan pada 2-5 Desember 2018 di Bali.

"Tahun depan saya minta dapat diberikan 4.000 bantuan TIK, khususnya di daerah 3T. Bapak dan Ibu guru, mohon dapat dimanfaatkan betul fasilitas TIK ini. Bangun interkoneksi satu sama lainnya dan memberikan informasi dalam mendukung belajar mengajar di sekolah. Buka jendela selebar-lebarnya. Saya titipkan anak-anak di tangan Ibu dan Bapak guru," demikian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga:
Kalimantan Utara tingkatkan sarana pendidikan daerah 3T
Pemerintah ingin rakyat di wilayah 3T rasakan kehadiran negara