Ekspor melalui Kuala Tanjung ditargetkan mencapai 1.000 TEUS
4 Desember 2018 14:18 WIB
Petugas PT Pelindo I mengecek proses pemuatan petikemas pada uji coba pengoperasian perdana Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) di Batu Bara, Sumatera Utara, Selasa (27/11/2018). Pengembangan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung berupa pembangunan terminal multipurpose berkapasitas 600 ribu TEUs saat ini telah memasuki persiapan akhir dan telah mendapatkan ijin pengoperasian Dermaga Multipurpose dari Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Tanjung. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Ekspor langsung melalui Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara ditargetkan bisa mencapai hingga 1.000 TEUs saat resmi dioperasikan pada awal Januari 2019.
"Kita harapkan minimal 800 sampai 1.000 TEUs," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I Bambang Eka Cahyana saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Selasa.
Dia menargetkan pada awal Januari 2019, Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I sudah beroperasi secara penuh.
"Setelah diresmikan Presiden Jokowi, target kita bisa diresmikan 'full operation' awal Januari 2019 itu ekspor-impor Sumatera Utara dan Sumatera berangsur-angsur menggunakan Kuala Tanjung," katanya.
Dia menambahkam sejumlah eksportir, seperti Unilever, Wilmar, Domba Mas, Pabrik Rokok STTC akan menggunakan Kuala Tanjung dalam kegiatan ekspor-impor.
"Saat ini kita dalam proses negosiasi untuk ekspor punya kargo Unilever, kargo Wilmar, kargo Pabrik Rokok Siantar, tiga pabrik ini lokasinya berdekatan dengan Kuala Tanjung, jadi lebih murah," katanya.
Untuk Unilever, dia menyebutkan 400.000 kontainer per minggu, Wilmar sedang negosiasi agar mencapai 200.0000 TEUs per minggu, sementara itu Pabrik Rokok diharapkan 50.000 sampai 100.000 TEUs.
"Pelayaran 'one hand' ini mengharapkan minimal ekspor di Kuala Tanjung ini minimal 500-600 kontainer yang bisa diangkut kapal," katanya.
Adapun tujuan ekspor ke Asia Utara, China dan Taiwan.
"Proses perizinan semua sudah peroleh, izin operasi dari Kemenhub udah, izin kepabeanan sudah diperoleh, jadi ini tinggal mematangkan untuk kepentingan pelaksanaan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, sudah ada sudah ada komitmen dari pelayaran yang akan menggunakan kapal 5.000 sampai 8.000 TEUs di Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Tersedia tiga kontainer Pospanamak rencanannya akan tiba di 8 Desember besok, 3 'container crane' datang di perjalanan perlu 10 hari instalasi 'crane'-nya," katanya.
Bambang menyebutkan target peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I pada Desember 2018 ini. "Presiden berkeinginan meresmikannya sebelum akhir tahun," katanya. ***1***
Baca juga: Pelindo 1 butuh Rp4 triliun pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung
"Kita harapkan minimal 800 sampai 1.000 TEUs," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I Bambang Eka Cahyana saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Selasa.
Dia menargetkan pada awal Januari 2019, Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I sudah beroperasi secara penuh.
"Setelah diresmikan Presiden Jokowi, target kita bisa diresmikan 'full operation' awal Januari 2019 itu ekspor-impor Sumatera Utara dan Sumatera berangsur-angsur menggunakan Kuala Tanjung," katanya.
Dia menambahkam sejumlah eksportir, seperti Unilever, Wilmar, Domba Mas, Pabrik Rokok STTC akan menggunakan Kuala Tanjung dalam kegiatan ekspor-impor.
"Saat ini kita dalam proses negosiasi untuk ekspor punya kargo Unilever, kargo Wilmar, kargo Pabrik Rokok Siantar, tiga pabrik ini lokasinya berdekatan dengan Kuala Tanjung, jadi lebih murah," katanya.
Untuk Unilever, dia menyebutkan 400.000 kontainer per minggu, Wilmar sedang negosiasi agar mencapai 200.0000 TEUs per minggu, sementara itu Pabrik Rokok diharapkan 50.000 sampai 100.000 TEUs.
"Pelayaran 'one hand' ini mengharapkan minimal ekspor di Kuala Tanjung ini minimal 500-600 kontainer yang bisa diangkut kapal," katanya.
Adapun tujuan ekspor ke Asia Utara, China dan Taiwan.
"Proses perizinan semua sudah peroleh, izin operasi dari Kemenhub udah, izin kepabeanan sudah diperoleh, jadi ini tinggal mematangkan untuk kepentingan pelaksanaan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, sudah ada sudah ada komitmen dari pelayaran yang akan menggunakan kapal 5.000 sampai 8.000 TEUs di Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Tersedia tiga kontainer Pospanamak rencanannya akan tiba di 8 Desember besok, 3 'container crane' datang di perjalanan perlu 10 hari instalasi 'crane'-nya," katanya.
Bambang menyebutkan target peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I pada Desember 2018 ini. "Presiden berkeinginan meresmikannya sebelum akhir tahun," katanya. ***1***
Baca juga: Pelindo 1 butuh Rp4 triliun pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018
Tags: