DPT Jawa Barat diprediksi bertambah
3 Desember 2018 22:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 di Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (17/10/2018). KPU DKI Jakarta membuka 267 posko sebagai tempat pengecekan hak pilih daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 di setiap kelurahan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Bandung (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat memprediksi jumlah daftar pemilih tetap untuk Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 di wilayah itu bertambah bila dibandingkan dengan DPT pilkada gubernur 2018.
"Kemungkinan besar ada penambahan (DPT), nanti 20 hari ke depan kita akan melakukan rapat rekapitulasi kembali," kata Komisioner KPU Jawa Barat Idham Holik di Bandung, Senin.
KPU Jawa Barat masih melakukan perbaikan atau pemuktahiran daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 agar daftar pemilih tetap (DPT) yang dihasilkan benar-benar akurat.
Ada dua sumber data pemilih Pemilu 2019. Pertama DP4 dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang diberikan KPU RI kepada KPU Jabar.
"Yang kedua ialah data pemilu terakhir (Pilgub Jabar). Jadi data tersebut akan diproses sehingga hari ini ada yang disebut DPT HP2 atau data pemilih hasil pencermatan yang kedua. Prinsipnya dalam konteks data pemilih kami adalah pengguna akhir," kata dia.
Ia memastikan tidak ada DPT ganda untuk Pemilu 2019 di wilayah Jawa Barat. Pihaknya ingin memastikan bahwa pemilih yang belum masuk DPT bisa tercatat dalam DPT sehingga bisa menggunakan hak pilihnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan validasi surat suara Pemilu 2019 untuk DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota karena ukurannya yang cukup besar, yakni 50x82 cm.
"Surat suaranya memang cukup besar dan proses validasi tersebut untuk memastikan nama-nama dalam surat suara itu sesuai dengan nama yang didaftarkan pada saat mereka melakukan pendaftaran ke KPU," kata dia.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Wasikin Marzuki mengapresiasi kinerja dari KPU Jawa Barat terus melakukan validasi terhadap DPT Jabar yang selalu menjadi sumber persoalan pelaksanaan pemilu tahun depan.
"Kami apresiasi kinerja teman-teman di KPU Jabar dan warga Jabar itu selalu berpindah-pindah tempat tinggal sehingga dalam panetapan DPT butuh proses," kata Wasikin.
Baca juga: 4.629 pemilih Kota Medan masuk DPT luar negeri
Baca juga: KPU Batam temukan 59.000 data ganda
Baca juga: Di Jateng, DPR soroti permasalahan DPT Pemilu 2019
"Kemungkinan besar ada penambahan (DPT), nanti 20 hari ke depan kita akan melakukan rapat rekapitulasi kembali," kata Komisioner KPU Jawa Barat Idham Holik di Bandung, Senin.
KPU Jawa Barat masih melakukan perbaikan atau pemuktahiran daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 agar daftar pemilih tetap (DPT) yang dihasilkan benar-benar akurat.
Ada dua sumber data pemilih Pemilu 2019. Pertama DP4 dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang diberikan KPU RI kepada KPU Jabar.
"Yang kedua ialah data pemilu terakhir (Pilgub Jabar). Jadi data tersebut akan diproses sehingga hari ini ada yang disebut DPT HP2 atau data pemilih hasil pencermatan yang kedua. Prinsipnya dalam konteks data pemilih kami adalah pengguna akhir," kata dia.
Ia memastikan tidak ada DPT ganda untuk Pemilu 2019 di wilayah Jawa Barat. Pihaknya ingin memastikan bahwa pemilih yang belum masuk DPT bisa tercatat dalam DPT sehingga bisa menggunakan hak pilihnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan validasi surat suara Pemilu 2019 untuk DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota karena ukurannya yang cukup besar, yakni 50x82 cm.
"Surat suaranya memang cukup besar dan proses validasi tersebut untuk memastikan nama-nama dalam surat suara itu sesuai dengan nama yang didaftarkan pada saat mereka melakukan pendaftaran ke KPU," kata dia.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Wasikin Marzuki mengapresiasi kinerja dari KPU Jawa Barat terus melakukan validasi terhadap DPT Jabar yang selalu menjadi sumber persoalan pelaksanaan pemilu tahun depan.
"Kami apresiasi kinerja teman-teman di KPU Jabar dan warga Jabar itu selalu berpindah-pindah tempat tinggal sehingga dalam panetapan DPT butuh proses," kata Wasikin.
Baca juga: 4.629 pemilih Kota Medan masuk DPT luar negeri
Baca juga: KPU Batam temukan 59.000 data ganda
Baca juga: Di Jateng, DPR soroti permasalahan DPT Pemilu 2019
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: