Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani menduga pelaksanaan Reuni 212 ditujukan untuk mendukung pencapresan Prabowo Subianto di Pemilu 2019.

"Kan kalau bagi kami itu sudah jelas bahwa forum Reuni 212 itu memang dimaksudkan untuk mendukung pencapresan Prabowo. Apakah itu dimaknai sebagai kampanye, ya silakan masyarakat yang menilai," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senin.

Dia mengatakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tidak mempersoalkan hal itu karena dikhawatirkan kondisi politik nasional tidak kondusif.

Arsul mengaku tidak khawatirkan aksi tersebut dapat menggerus suara Jokowi-Ma'ruf karena soal elektabilitas merupakan suatu yang dinamis.

"Jadi tidak ada cerita menggerus elektabilitas. Pada umumnya yang berpartisipasi di Reuni 212 itu yang tidak memilih Jokowi, yang sudah dihitung dalam elektabilitas Prabowo," ujarnya.

Selain itu dia mengapresiasi pelaksanaan Reuni 212 yang berjalanan dan lancar meskipun ada kontroversi terkait acara.

Kontroversi itu nenurut dia seperti aroma politiknya begitu kental, unsur kampanyenya juga ada, tapi karena itu sudah selesai, lancar, tidak terjadi apa-apa.

"Ya kita syukuri saja, itu sesuatu yang sudah selesai dan berjalan dengan baik, ya sudah kita terima saja," katanya.

Baca juga: Peneliti intelijen: Mayoritas peserta reuni 212 pendukung Prabowo-Sandi

Baca juga: Prabowo berterima kasih diundang ke Reuni 212

Baca juga: Anies ungkap janji politik yang sudah ditunaikan

Baca juga: Petinggi partai politik hingga Buni Yani ada di Reuni 212