Presiden bagikan 3.000 sertifikat di Kabupaten Bogor
1 Desember 2018 13:38 WIB
PEMBAGIAN SERTIFIKAT TANAH LAMPUNG TENGAH Presiden Joko Widodo (tengah) melayani permintaan foto bersama usai membagikan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Tenis Indoor Pemda Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018). Presiden membagikan sebanyak 1.300 sertifikat tanah untuk Kabupaten Lampung Tengah. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo membagikan 3.000 sertikat tanah untuk masyarakat di kabupaten Bogor yang berasal dari 4 kecamatan yaitu kecamatan Cigudeg (750 bidang), kecamatan Jasinga (375 bidang), kecamatan Ciseeng (1500 bidang) dan kecamatan Gunung Sindur (375 bidang).
"Saya senang sekali setiap bertemu masyarakat saat pembagian sertifikat, kenapa senang? Karena setiap pergi ke kampung, desa, daerah, baik Sumatera, Jawa, NTT, Sulawesi, Papua, semua keluhan sama, sengketa lahan, sengketa tanah, sengekta lahan," kata Presiden di Gedung Kesenian dan Olahraga kabupaten Bogor, Sabtu.
"Penyebabnya, masyarakat tidak pegang sertifikat, jadi banyak antara masyarakat dengan masyarakat, tetangga dengan tetangga. Itu terjadi karena dari 126 juta yang harusnya bersertifikat baru 46 juta, artinya masih 80 juta yang belum berserftikat di seluruh tanah air, banyak atau enggak?" ungkap Presiden.
Agar seluruh bidang tanah tersertifikasi, maka masyarakat harus menunggu 160 tahun.
"Tahun 2018 ini baru 7 juta sertifikat, 2019 akan ada 9 juta sertifikat, saya tidak peduli Sabtu Minggu BPN (Badan Pertanahan Nasional) bekerja, tolong diangkat tinggi-tinggi, saya lihat juga yang (duduk) di luar, jangan diturunkan dulu saya hitung," tambah Presiden.
Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, masih ada 540 ribu bidang di kabupaten Bogor yang belum tersertifikasi.
"Namun ditargetkan sesuai dengan arahan bapak Presiden semua sudah memiliki sertifikat pada 2023," kata Sofyan.
Terakhir, Presiden berpesan agar masyarakat menjaga persatuan dan persaudaraan meski berbeda-beda agama, suku dan bahasa khususnya saat masa Pemilihan Presiden dan Legislatif pada 2019.
"Jangan sampai karena pilihan bupati, gubernur, presiden menjadi tidak rukun, keberagaman kita ini sudah jadi anugerah dari Allah, jangan sampai karena urusan politik jadi tidak rukun karena setiap 5 tahun pasti ada kok, kita makhluk Allah semuanya," ungkap Presiden.
Presiden juga meminta agar masyarakat tidak termakan berita bohong (hoaks).
"Jangan sampai kena berita bohong banyak yang belum dapat sertifikat ya memang 87 juta banyak, makanya saya minta angkat tinggi-tinggi tadi sertifikatnya," tegas Presiden.
Target pembagian Sertipikat di Provinsi Jawa Barat untuk Tahun 2018 sebanyak 1.270.188 bidang. Hadir dalam acara tersebut mendampingi Presiden Koordinator Staf Khusus Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Baca juga: Presiden janji seluruh tanah di Tegal bersertifikat tahun 2023
Baca juga: Pertama kalinya berjabat tangan dengan Presiden Jokowi, Dadang gemetar
"Saya senang sekali setiap bertemu masyarakat saat pembagian sertifikat, kenapa senang? Karena setiap pergi ke kampung, desa, daerah, baik Sumatera, Jawa, NTT, Sulawesi, Papua, semua keluhan sama, sengketa lahan, sengketa tanah, sengekta lahan," kata Presiden di Gedung Kesenian dan Olahraga kabupaten Bogor, Sabtu.
"Penyebabnya, masyarakat tidak pegang sertifikat, jadi banyak antara masyarakat dengan masyarakat, tetangga dengan tetangga. Itu terjadi karena dari 126 juta yang harusnya bersertifikat baru 46 juta, artinya masih 80 juta yang belum berserftikat di seluruh tanah air, banyak atau enggak?" ungkap Presiden.
Agar seluruh bidang tanah tersertifikasi, maka masyarakat harus menunggu 160 tahun.
"Tahun 2018 ini baru 7 juta sertifikat, 2019 akan ada 9 juta sertifikat, saya tidak peduli Sabtu Minggu BPN (Badan Pertanahan Nasional) bekerja, tolong diangkat tinggi-tinggi, saya lihat juga yang (duduk) di luar, jangan diturunkan dulu saya hitung," tambah Presiden.
Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, masih ada 540 ribu bidang di kabupaten Bogor yang belum tersertifikasi.
"Namun ditargetkan sesuai dengan arahan bapak Presiden semua sudah memiliki sertifikat pada 2023," kata Sofyan.
Terakhir, Presiden berpesan agar masyarakat menjaga persatuan dan persaudaraan meski berbeda-beda agama, suku dan bahasa khususnya saat masa Pemilihan Presiden dan Legislatif pada 2019.
"Jangan sampai karena pilihan bupati, gubernur, presiden menjadi tidak rukun, keberagaman kita ini sudah jadi anugerah dari Allah, jangan sampai karena urusan politik jadi tidak rukun karena setiap 5 tahun pasti ada kok, kita makhluk Allah semuanya," ungkap Presiden.
Presiden juga meminta agar masyarakat tidak termakan berita bohong (hoaks).
"Jangan sampai kena berita bohong banyak yang belum dapat sertifikat ya memang 87 juta banyak, makanya saya minta angkat tinggi-tinggi tadi sertifikatnya," tegas Presiden.
Target pembagian Sertipikat di Provinsi Jawa Barat untuk Tahun 2018 sebanyak 1.270.188 bidang. Hadir dalam acara tersebut mendampingi Presiden Koordinator Staf Khusus Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Baca juga: Presiden janji seluruh tanah di Tegal bersertifikat tahun 2023
Baca juga: Pertama kalinya berjabat tangan dengan Presiden Jokowi, Dadang gemetar
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: