Padang (ANTARA News) - Aktifitas warga Kota Padang, Sumbar, satu daerah terparah di guncang gempa beruntun sejak Rabu sore dengan kekuatan 7,9 skala richter dan Kamis pagi 7,7 SR, memasuki hari ke tiga pasca gempa mulai berjalan normal. Sejak Sabtu pagi hingga siang, menunjukkan para pedagang sudah banyak yang membuka tokonya dan begitu juga perkantoran swasta serta kegiatan pesantren para siswa SD-SMA se-Kota Padang mulai bergema pada masjid dan musala, demikian Pemantauan ANTARA News di Kota Padang, Sabtu. Aktifitas masyarakat di Padang, mulai berjalan lancar sudah sejak Jumat (14/9) siang, menyusul guncangan gempa mulai menurun. "Kami sejak kemarin sudah melayani konsumen yang membayar kredit kendaraannya," kata Evi seorang karyawan Indo Mobil, satu perusahaan swasta di Jalan Sudirman Padang. Walaupun sudah kembali beraktivitas, namun belum begitu optimal, karena rasa was-was dan kekhawatiran akan gempa susulan masih ada. Ia mengatakan, kantornya pada Kamis (13/9) tutup total dan hari Jumat buka 08.00-15.00 WIB dan Sabtu ini buka hingga jam 16.00WIB. "Mudah-mudahan guncangan gempa tidak ada lagi yang keras, sehingga bisa menjalankan tugas secara optimal," katanya mengaku kantornya hanya mengalami retak ringan. Secara terpisah, Yarli (46) seorang pedagang bahan kue di kawasan pusat perbelanjaan kota itu, mengaku, dirinya sudah mulai melayani konsumen Jumat siang dan rencananya Sabtu ini buka sampai sore, mudah-mudahan guncangan gempa tidak ada lagi. Kekhawatir akan terjadi gempa susulan masih menghantui, namun apa boleh buat, karena kalau tidak membuka dagangan stok barang bisa bertumpuk. "Stok berbagai bahan-bahan kue dan lainnya sudah ditambah menjelang Ramadhan," katanya dan diharapkan bisa terjual banyak selama Ramadhan ini. Aktifitas lain, mulai terlihat seperti kegiatan Pesantren Ramadhan untuk kalangan siswa/si SD-SMA mulai digelar di musala dan masjid pada setiap pemukiman warga. Sebagian siswa masih ada yang cemas mengikuti pesantren Ramadhan, akibat gempa yang beruntun melanda Sumbar dua hari lalu, namun pelaksanaannya harus dimulai. Data sementara jumlah korban meninggal akibat gempa tercatat empat orang, luka berat tiga orang dan ringan 11 orang, serta kerusakan bangunan mencapai 6.234 unit terdiri dari fasilitas umum, gedung perkantoran dan rumah penduduk.(*)