Jakarta (ANTARA News) - ebanyak 446 pedagang kaki lima (PKL) dapat menempati Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau "skybridge" Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Desember 2018 meski pembayaran retribusi dilakukan mulai Januari 2019.

"Tetap bisa (PKL) menempati. Kesepakatan kemarin Januari baru bayar, uang retribusi ke PD Pembangunan Sarana Jaya sebesar Rp 500 ribu," kata
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi di Jakarta pada Jumat.

Sementara itu, 159 PKL akan ditempatkan di Blok F lantai 7 dengan jembatan penghubung karena keterbatasan tempat di area "skybridge".

Keamanan sekitar JPM juga akan dijaga oleh tiga unsur, PT KAI, Pemkot Jakpus dan PD Pembangunan Sarana Jaya dengan mengerahkan 21 petugas keamanan tiap harinya demi menghindari PKL susupan

Mengenai fasilitas yang diminta PT KAI, para pedagang dan pengguna JPM dapat menggunakan dua toilet portabel yang dilengkapi dengan tap kartu dan mushala.

Rencananya ada tap kartu untuk pedagang agar bisa menggunakan toilet sepanjang hari, tapi hanya untuk membayar satu kali saja sedangkan pengunjung atau penumpang juga bisa memakainya.

"Perluasan toilet kita lihat dulu seperti yang sudah tadi disampaikan, jika toiletnya kurang maka akan ditambah, mushola kalau kurang besar kita masih ada ruang jadi bisa ditambah lagi biar lebih besar," ujar Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan.

Hasil peninjauan yang dilakukan pada Jumat berlangsung lancar, dengan harapan pada tanggal 7 Desember JPM Tanah Abang dapat dilakukan "grand opening" supaya penataan PKL dan kemacetan di Tanah Abang bisa teratasi.
Baca juga: Jembatan layang Tanah Abang ditargetkan beroperasi 7 Desember
Baca juga: Ombudsman sebut 13 "gate tapping" di skybridge sulit
Baca juga: DKI komitmen fasilitas JPM Tanah Abang sesuai kesepakatan