Olanesia tawarkan solusi masalah sampah berbuah rupiah
30 November 2018 10:41 WIB
Arsip Foto. Anggota komunitas Wanita Peduli Lingkungan (WPL) KUB Iburatu Recycle menerima sampah non-organik dari relawan untuk dikumpulkan di Bank Sampah di Jalan Makam, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. (FOTO ANTARA/Indrianto Eko Suwa)
Depok (ANTARA News) - Perusahaan rintisan Olanesia menawarkan solusi masalah sampah yang sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi warga kepada pemerintah Kota Depok.
Perusahaan rintisan juara lomba inovasi yang digelar pemerintah Kota Depok itu ingin mendukung program pemerintah setempat untuk menjadi kota tanpa sampah melalui layanan yang mencakup penjemputan sampah yang sudah dipilah, pendaurulangan sampah, sampai pemasaran produk daur ulang sampah yang keuntungannya akan dibagi dengan warga yang terlibat.
"Platform Olanesia akan mengatasi sampah dari hulu sampai hilir dengan mentransformasikannya hingga memiliki nilai jual," kata Emod Tri Utomo dari Olanesia di Depok, Jumat.
Ia mengatakan perusahaannya menawarkan pelayanan pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu sampai hilir bagi Kota Depok.
"Olanesia berupaya mengajak bank sampah skala kota mengolah sampah anorganik, dikonversi misalnya menjadi biji plastik, atau pun diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi," tambah Emod.
Ia menjelaskan Olanesia sudah dalam tahap finalisasi platform dan berencana menjalankan program pada awal 2019. Perusahaan rintisan itu mengharapkan dukungan pemerintah dan warga Depok untuk menjalankan dan mengembangkan platform pelayanan pengelolaan sampah.
"Kalau sudah berjalan kita akan buat recycle center (pusat daur ulang) di Depok untuk meningkatkan added value (nilai tambah) sampah, nanti juga sistemnya akan online atau digital. Kami jemput bola sampah ada di mana, sistem kita akan dibuat jadwal seluruh kecamatan yang ada di Depok untuk mengambil," katanya.
Baca juga:
Jakarta akan bangun empat tempat olah sampah
Bank Sampah sudah olah ribuan ton sampah
Perusahaan rintisan juara lomba inovasi yang digelar pemerintah Kota Depok itu ingin mendukung program pemerintah setempat untuk menjadi kota tanpa sampah melalui layanan yang mencakup penjemputan sampah yang sudah dipilah, pendaurulangan sampah, sampai pemasaran produk daur ulang sampah yang keuntungannya akan dibagi dengan warga yang terlibat.
"Platform Olanesia akan mengatasi sampah dari hulu sampai hilir dengan mentransformasikannya hingga memiliki nilai jual," kata Emod Tri Utomo dari Olanesia di Depok, Jumat.
Ia mengatakan perusahaannya menawarkan pelayanan pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu sampai hilir bagi Kota Depok.
"Olanesia berupaya mengajak bank sampah skala kota mengolah sampah anorganik, dikonversi misalnya menjadi biji plastik, atau pun diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi," tambah Emod.
Ia menjelaskan Olanesia sudah dalam tahap finalisasi platform dan berencana menjalankan program pada awal 2019. Perusahaan rintisan itu mengharapkan dukungan pemerintah dan warga Depok untuk menjalankan dan mengembangkan platform pelayanan pengelolaan sampah.
"Kalau sudah berjalan kita akan buat recycle center (pusat daur ulang) di Depok untuk meningkatkan added value (nilai tambah) sampah, nanti juga sistemnya akan online atau digital. Kami jemput bola sampah ada di mana, sistem kita akan dibuat jadwal seluruh kecamatan yang ada di Depok untuk mengambil," katanya.
Baca juga:
Jakarta akan bangun empat tempat olah sampah
Bank Sampah sudah olah ribuan ton sampah
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: