Berlin/Moskow (ANTARA News) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Kamis (29/11) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mencaplok seluruh wilayah negaranya dan menyeru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengerahkan kapal-kapal perang ke laut yang dua negara itu berbagi.

Komentar Poroshenko kepada media Jerman merupakan bagian dari upaya Kiev untuk mendapat dukungan dari Barat guna memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Moskow, menjamin bantuan militer Barat yang nyata serta menggalang penentangan atas jalur pipa gas Rusia, yang membuat Ukraina terancam kehilangan pendapatan transit yang penting.

Para sekutu Barat-nya sejauh ini belum memberikan apa pun, kendati ada peringatan soal kemungkinan Rusia melakukan invasi setelah Moskow menyita tiga kapal Angkatan Laut Ukraina dan para awak mereka pada Minggu.

Moskow dan Kiev saling menyalahkan atas insiden Laut Hitam, yang terjadi di lepas pantai wilayah Krimea yang dicaplok Rusia.

"Jangan percaya kebohongan Putin," kata Poroshenko kepada Bild, harian bertiras terbesar di Jerman, merujuk pada pernyataan tak bersalah Moskow dalam peristiwa tahun 2014 saat negara itu memiliki tentara di Krimea bahkan ketika bergerak mencaploknya.

"Putin menginginkan kekaisaran lama Rusia kembali," kata dia. "Krimea, Donbass, seluruh negara. Sebagai Tsar Rusia, dia melihat dirinya, kekaisarannya tak dapat berfungsi tanpa Ukraina. Dia melihat kami sebagai koloninya."

Baca juga: Menteri: Rusia rintangi pelabuhan laut Azov Ukraina


Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni/Gusti Cahya Nur Aryani