New York (ANTARA News) - Harga minyak berbalik naik atau rebound pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya melakukan kontak dengan OPEC dan bersedia melanjutkan kerja sama dengan kartel minyak yang dipimpin Saudi itu.

"Kami sekarang berhubungan dengan OPEC dan jika diperlukan, kami akan melanjutkan kerja bersama ini," kata Putin di sebuah forum investasi pada Rabu (28/11).

Putin juga mengatakan bahwa dia merasa nyaman dengan harga minyak 60 dolar AS, yang "seimbang dan adil."

Pernyataan itu datang setelah pertemuan antara Kementerian Energi Rusia dan kepala produsen minyak domestik Rusia pada Selasa (27/11), sebut Xinhua.

Pasar terus mengamati dengan cermat tanda-tanda kebijakan minyak global yang akan keluar dari pertemuan produsen-produsen minyak utama dunia pada KTT G20, yang dijadwalkan pada 30 November hingga 1 Desember, terutama di antara para pemimpin negara-negara Arab Saudi, Rusia dan Amerika Serikat.

Moskow menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Argentina selama KTT G20, dengan masalah kematian jurnalis Jamal Khashoggi yang menjadi fokus utama.

Para investor telah khawatir bahwa Arab Saudi akan menghindari konfrontasi dengan Amerika Serikat mengenai masalah-masalah termasuk menopang harga minyak, karena Presiden AS Donald Trump berdiri di belakang Salman atas pembunuhan Khashoggi.

Orang dalam industri mengungkapkan kepada Reuters bahwa Rusia semakin yakin bahwa mereka perlu memangkas produksi minyak dan akan membahas "seberapa cepat dan seberapa banyak" pengurangan itu dilaksanakan.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 1,16 dolar AS menjadi menetap di 51,45 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 0,81 dolar AS menjadi ditutup pada 59,57 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Harga minyak dunia anjlok, Brent sentuh angka 58,76 dolar