Ratusan rumah di Kabupaten Pesisir Selatan terendam banjir
29 November 2018 22:39 WIB
Masyarakat memperhatikan rumah yang terbawa arus akibat banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Kamis (3/11). Hujan lebat yang mengguyur sejak Rabu sore (2/11) mengakibatkan air sungai meluap di delapan kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan menyebabkan ratusan rumah rusak. (FOTO ANTARA/Junisman)
Painan, Sumbar, (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur kawasan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sejak Kamis sore menyebabkan ratusan rumah tergenang banjir di dua nagari (desa adat).
"Banjir kali ini merupakan yang terparah sejak empat tahun terakhir. Selain merendam rumah warga di Nagari Lakitan Tengah, banjir juga merendam rumah warga di Lakitan Timur. Kami memperkirakan ada ratusan rumah yang terdampak," kata Wali Nagari Lakitan Tengah, Irwandi, di Pesisir Selatan ketika memantau warga yang terdampak banjir itu di Painan, Kamis.
Pihaknya memperkirakan ketinggian banjir mencapai ukuran paling tinggi dua meter di lokasi yang paling rendah.
Dalam upaya meminimalisasi jatuhnya korban sebagai dampak banjir, ujarnya, sebagian warga sudah ada yang mengungsi ke rumah warga lain yang berada di lokasi agak lebih tinggi.
Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Hujan hingga saat ini memang belum reda dan intensitas air terus meningkat. Kami terus mengimbau warga untuk tetap waspada," ujar dia.
Selain memastikan barang-barang berharga tetap aman, ia juga menyebutkan keselamatan diri jauh lebih penting ketimbang harta benda.
Terkait dengan situasi itu, pihaknya telah melaporkan ke pemerintah kecamatan dan akan terus melaporkan perkembangan yang terjadi.
Saat banjir merendam 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan pada 2011, daerah setempat merupakan salah satu daerah terdampak paling parah atas bencana tersebut.
Saat terjadi bencana waktu itu, air tidak hanya menggenangi badan rumah, akan tetapi ketinggian air mencapai atap rumah warga.
Baca juga: Banjir genangi ratusan rumah di pesisir selatan
Baca juga: Banjir dan longsor landa Pesisir Selatan
"Banjir kali ini merupakan yang terparah sejak empat tahun terakhir. Selain merendam rumah warga di Nagari Lakitan Tengah, banjir juga merendam rumah warga di Lakitan Timur. Kami memperkirakan ada ratusan rumah yang terdampak," kata Wali Nagari Lakitan Tengah, Irwandi, di Pesisir Selatan ketika memantau warga yang terdampak banjir itu di Painan, Kamis.
Pihaknya memperkirakan ketinggian banjir mencapai ukuran paling tinggi dua meter di lokasi yang paling rendah.
Dalam upaya meminimalisasi jatuhnya korban sebagai dampak banjir, ujarnya, sebagian warga sudah ada yang mengungsi ke rumah warga lain yang berada di lokasi agak lebih tinggi.
Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Hujan hingga saat ini memang belum reda dan intensitas air terus meningkat. Kami terus mengimbau warga untuk tetap waspada," ujar dia.
Selain memastikan barang-barang berharga tetap aman, ia juga menyebutkan keselamatan diri jauh lebih penting ketimbang harta benda.
Terkait dengan situasi itu, pihaknya telah melaporkan ke pemerintah kecamatan dan akan terus melaporkan perkembangan yang terjadi.
Saat banjir merendam 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan pada 2011, daerah setempat merupakan salah satu daerah terdampak paling parah atas bencana tersebut.
Saat terjadi bencana waktu itu, air tidak hanya menggenangi badan rumah, akan tetapi ketinggian air mencapai atap rumah warga.
Baca juga: Banjir genangi ratusan rumah di pesisir selatan
Baca juga: Banjir dan longsor landa Pesisir Selatan
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: