BPOM dorong pengadopsian palata pada industri tahu
29 November 2018 21:01 WIB
ILUSTRASI -- Pekerja mengolah kedelai menjadi tahu di salah satu industri kecil di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/8/2018). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/18.
Bali (ANTARA News) -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Palembang, Sumatera Selatan, mendorong seluruh pelaku industri usaha kecil dan menengah (UKM) tahu untuk mulai mengadopsi penggunaan pengawet tahu alami, palata, sebagai alternatif pengganti formalin. Pasalnya, palata telah terdaftar di BPOM, sehingga keamanannya telah terjamin.
Kepala BBPOM di Palembang Hardaningsih mengatakan, pihaknya tengah gencar mensosialisasikan penggunaan palata kepada produsen tahu rumahan yang kerap masih menggunakan formalin karena mudah didapatkan di pasaran.
"Pada pertengahan Desember nanti kami akan mengumpulkan sejumlah produsen tahu di Palembang untuk mensosialisasikan ini," ujarnya saat ditemui di Rapat Evaluasi Nasional BPOM di Bali, Rabu.
Hadirnya palata dilatarbelakangi dari keprihatinan pemerintah akan maraknya penggunaan formalin pada sejumlah panganan, khususnya tahu. Berangkat dari situ, BPOM bersinergi dengan sektor akademisi dan pemerintah untuk menciptakan inovasi bahan pengawet alami yang aman untuk dikonsumsi.
Hardaningsih melanjutkan, selain sosialisasi penggunaan, pihaknya pun tengah berupaya merapatkan barisan dengan instansi-instansi terkait untuk memperluas jangkauan distribusi palata sehingga mudah diakses oleh pelaku industri, khususnya UKM.
"Tentunya, kami menggandeng Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan setempat untuk memperkuat dan memperluas rantai pasokan," pungkasnya.
Kepala BBPOM di Palembang Hardaningsih mengatakan, pihaknya tengah gencar mensosialisasikan penggunaan palata kepada produsen tahu rumahan yang kerap masih menggunakan formalin karena mudah didapatkan di pasaran.
"Pada pertengahan Desember nanti kami akan mengumpulkan sejumlah produsen tahu di Palembang untuk mensosialisasikan ini," ujarnya saat ditemui di Rapat Evaluasi Nasional BPOM di Bali, Rabu.
Hadirnya palata dilatarbelakangi dari keprihatinan pemerintah akan maraknya penggunaan formalin pada sejumlah panganan, khususnya tahu. Berangkat dari situ, BPOM bersinergi dengan sektor akademisi dan pemerintah untuk menciptakan inovasi bahan pengawet alami yang aman untuk dikonsumsi.
Hardaningsih melanjutkan, selain sosialisasi penggunaan, pihaknya pun tengah berupaya merapatkan barisan dengan instansi-instansi terkait untuk memperluas jangkauan distribusi palata sehingga mudah diakses oleh pelaku industri, khususnya UKM.
"Tentunya, kami menggandeng Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan setempat untuk memperkuat dan memperluas rantai pasokan," pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018
Tags: