Berkarya tegaskan Soeharto bapak bangsa
29 November 2018 20:24 WIB
Acara peringatan dan mengenang jasa-jasa Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto yang digelar keluarganya melalui kegiatan bertajuk "Bulan HM Soeharto", Minggu (11/03/2018). (ANTARA News/Dyah Dwi Astuti)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menegaskan Presiden RI kedua, Soeharto merupakan bapak bangsa, peletak dasar pembangunan NKRI.
"Bapak H.M.Soeharto adalah bapak bangsa dan peletak dasar pembangunan NKRI yang terjaga hingga kini," kata Badar di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Badar menanggapi pernyataan juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.
Badar menekankan bahwa korupsi sudah ada sejak jaman Hindia Belanda, sehingga julukan bapak atau guru korupsi tidak pantas dialamatkan kepada Soeharto.
Dia mengatakan Soeharto memiliki jasa membangun bangsa dan tidak pernah mengajarkan korupsi.
"Beliau tidak pernah mengajarkan korupsi, justru sebaliknya di jaman beliau jarang ada korupsi seperti saat ini," jelasnya.
Dia mengatakan TAP MPR no. 11 tahun 1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN tidak hanya berlaku pada orang per orang tapi seluruh anak bangsa, hingga munculnya lembaga KPK yang lebih spesifik untuk itu.
"Jadi TAP MPR tersebut bukan konotasi dari pemberantasan KKN Pak Harto," jelasnya.
Dia meminta nama Soeharto selaku bapak ideologis Partai Berkarya tidak digunakan dalam mencari popularitas pribadi maupun yang dikampanyekan.
"Mari berpolitik santun dan sehat," ujar dia.
Sebelumnya Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah menyebut maraknya korupsi di Tanah Air dimulai sejak era Presiden Soeharto.
Dia menyebut bahwa Soeharto merupakan guru korupsi di Indonesia.
Pernyatan itu dilontarkan Basarah menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam lawatannya ke Singapura, yang menyatakan korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat.
Baca juga: Korupsi merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik
"Bapak H.M.Soeharto adalah bapak bangsa dan peletak dasar pembangunan NKRI yang terjaga hingga kini," kata Badar di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Badar menanggapi pernyataan juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.
Badar menekankan bahwa korupsi sudah ada sejak jaman Hindia Belanda, sehingga julukan bapak atau guru korupsi tidak pantas dialamatkan kepada Soeharto.
Dia mengatakan Soeharto memiliki jasa membangun bangsa dan tidak pernah mengajarkan korupsi.
"Beliau tidak pernah mengajarkan korupsi, justru sebaliknya di jaman beliau jarang ada korupsi seperti saat ini," jelasnya.
Dia mengatakan TAP MPR no. 11 tahun 1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN tidak hanya berlaku pada orang per orang tapi seluruh anak bangsa, hingga munculnya lembaga KPK yang lebih spesifik untuk itu.
"Jadi TAP MPR tersebut bukan konotasi dari pemberantasan KKN Pak Harto," jelasnya.
Dia meminta nama Soeharto selaku bapak ideologis Partai Berkarya tidak digunakan dalam mencari popularitas pribadi maupun yang dikampanyekan.
"Mari berpolitik santun dan sehat," ujar dia.
Sebelumnya Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah menyebut maraknya korupsi di Tanah Air dimulai sejak era Presiden Soeharto.
Dia menyebut bahwa Soeharto merupakan guru korupsi di Indonesia.
Pernyatan itu dilontarkan Basarah menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam lawatannya ke Singapura, yang menyatakan korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat.
Baca juga: Korupsi merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: