Hary Tanoesoedibjo: FFI harus dijalankan secara kolektif
29 November 2018 20:03 WIB
Hary Tanoesoedibjo terpilih menjadi ketua umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) periode 2018-2022 pada Kongres FFI di Jakarta, Kamis (29/11). Ini merupakan kedua kalinya Hary menjadi ketua umum setelah sebelumnya menjabat pada tahun 2014-2018. (Instagram Federasi Futsal Indonesia)
Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) terpilih periode 2018-2022 Hary Tanoesoedibjo mengatakan, organisasi yang dipimpinnya tersebut harus dijalankan secara kolektif.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kepemimpinan saya ini juga atas kepercayaan semuanya. Saya bukan apa-apa tanpa bantuan sekretaris jenderal, komite eksekutif, pengurus daerah FFI dan klub-klub," ujar Hary di Kongres FFI di Jakarta, Kamis.
Menurut Hary, meski menjabat sebagai ketua umum, sejatinya tugas dia adalah membantu FFI dan dunia futsal Indonesia agar meraih prestasi terbaik di masa depan.
Secara khusus, pria yang juga Ketua Umum Partai Perindo ini ingin agar futsal semakin populer di Indonesia dan suatu saat mampu berubah menjadi sebuah industri.
"Kalau sudah menjadi industri, sponsor masuk lebih mudah dan kegiatan klub akan lebih hidup karena dapat memiliki pelatih yang bagus. Selain itu pemain bisa menjadikan futsal sebagai profesi sehingga mereka tambah fokus dalam bertanding," tutur Hary.
Hary Tanoesoedibjo tidak memiliki pesaing untuk ketua umum FFI periode 2018-2022 sehingga terpilih secara aklamasi. Jabatan itu menjadi yang kedua kalinya bagi Hary karena dia sebelumnya juga ketua umum FFI periode 2014-2018.
Di periode kedua kepemimpinannya, Hary Tanoesoedibjo berjanji melakukan pembenahan di berbagai sektor seperti situs jejaring (website) dan media sosial.
"Kami masih jauh dari sempurna. Kami perlu memiliki website yang berisikan semua hal tentang futsal Indonesia seperti tentang pemangku kepentingan, klub-klub, pengurus daerah, pengurus pusat, layanan streaming dan lainnya. Intinya kalau mau tahu tentang futsal, masyarakat bisa masuk ke sana," kata dia.
Sementara terkait sosial media, Hary sektor itu perlu digalakkan agar futsal semakin digemari oleh generasi muda.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kepemimpinan saya ini juga atas kepercayaan semuanya. Saya bukan apa-apa tanpa bantuan sekretaris jenderal, komite eksekutif, pengurus daerah FFI dan klub-klub," ujar Hary di Kongres FFI di Jakarta, Kamis.
Menurut Hary, meski menjabat sebagai ketua umum, sejatinya tugas dia adalah membantu FFI dan dunia futsal Indonesia agar meraih prestasi terbaik di masa depan.
Secara khusus, pria yang juga Ketua Umum Partai Perindo ini ingin agar futsal semakin populer di Indonesia dan suatu saat mampu berubah menjadi sebuah industri.
"Kalau sudah menjadi industri, sponsor masuk lebih mudah dan kegiatan klub akan lebih hidup karena dapat memiliki pelatih yang bagus. Selain itu pemain bisa menjadikan futsal sebagai profesi sehingga mereka tambah fokus dalam bertanding," tutur Hary.
Hary Tanoesoedibjo tidak memiliki pesaing untuk ketua umum FFI periode 2018-2022 sehingga terpilih secara aklamasi. Jabatan itu menjadi yang kedua kalinya bagi Hary karena dia sebelumnya juga ketua umum FFI periode 2014-2018.
Di periode kedua kepemimpinannya, Hary Tanoesoedibjo berjanji melakukan pembenahan di berbagai sektor seperti situs jejaring (website) dan media sosial.
"Kami masih jauh dari sempurna. Kami perlu memiliki website yang berisikan semua hal tentang futsal Indonesia seperti tentang pemangku kepentingan, klub-klub, pengurus daerah, pengurus pusat, layanan streaming dan lainnya. Intinya kalau mau tahu tentang futsal, masyarakat bisa masuk ke sana," kata dia.
Sementara terkait sosial media, Hary sektor itu perlu digalakkan agar futsal semakin digemari oleh generasi muda.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018
Tags: