Darmin sebut masih ada ruang rupiah menguat
28 November 2018 20:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ditemui usai mengikuti seminar nasional Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Rabu (28/11/2018). (ANTARA/Calvin Basuki)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memiliki ruang untuk mengalami penguatan.
Darmin dalam seminar nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa rupiah saat ini masih berada di bawah nilai wajar (undervalued).
Ia mengungkapkan bahwa nilai fundamental rupiah saat ini bervariasi dengan rentang mulai dari Rp13.800 sampai dengan Rp14.200 per dolar AS.
Darmin menegaskan bahwa pemerintah dan otoritas moneter akan berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain itu, Darmin mengatakan bahwa arus modal asing yang masuk atau capital inflow menjadi faktor penting yang bisa membuat kurs rupiah menguat.
"Yang penting sudah ada capital inflow sehingga mereka beli kembali saham kita, beli SUN, kursnya menguat lagi," ujar dia.
Melalui aliran modal asing yang masuk tersebut, defisit neraca transaksi berjalan diharapkan bisa ditutup oleh surplus transaksi modal dan finansial.
Baca juga: Indef proyeksi Rupiah Rp15.250 di 2019
Baca juga: Penyebab pelemahan Rupiah pada Rabu
Darmin dalam seminar nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa rupiah saat ini masih berada di bawah nilai wajar (undervalued).
Ia mengungkapkan bahwa nilai fundamental rupiah saat ini bervariasi dengan rentang mulai dari Rp13.800 sampai dengan Rp14.200 per dolar AS.
Darmin menegaskan bahwa pemerintah dan otoritas moneter akan berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain itu, Darmin mengatakan bahwa arus modal asing yang masuk atau capital inflow menjadi faktor penting yang bisa membuat kurs rupiah menguat.
"Yang penting sudah ada capital inflow sehingga mereka beli kembali saham kita, beli SUN, kursnya menguat lagi," ujar dia.
Melalui aliran modal asing yang masuk tersebut, defisit neraca transaksi berjalan diharapkan bisa ditutup oleh surplus transaksi modal dan finansial.
Baca juga: Indef proyeksi Rupiah Rp15.250 di 2019
Baca juga: Penyebab pelemahan Rupiah pada Rabu
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018
Tags: