Jakarta (ANTARA News) - Hamparan sampah anorganik di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara, tepat di garis pantai arah utara Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda menghalangi aktifitas nelayan di sekitarnya.

Salah satu nelayan di kawasan tersebut bernama Komeng Jaya pada Rabu menyebut, asal sampah di pesisir pantai berasal dari kali maupun sampah kiriman yang terbawa oleh ombak laut.

Komeng yang sehari-harinya beraktifitas di sekitar pinggir pantai tersebut mengatakan, gundukan sampah merupakan kumpulan sampah yang dinaikkan ke darat, namun belum juga tertangani.

"Gundukan dari laut dikeruk naik ke darat, udah lama. Belum diangkut separuhnya," ujar Komeng.

Tumpukan sampah tersebut, akunya, seringkali membuat aktifitas melautnya terganggu dan mempengaruhi hasil tangkapan.

"Oh mengganggu banget. Kasarnya jaring pada nyangkut di sampah. Aturannya bersih jadinya kotor," ujar dia.

Tampak beberapa batang bambu, serpihan styrofoam, ban mobil, dan yang paling mendominasi, sampah kemasan plastik yang bertebaran di pesisir garis pantai tersebut.

Kumpulan sampah tersebut membentuk gundukan-gundukan sampah pada beberapa lokasi sepanjang 200 meter di bibir Pantai Cilincing.

Terdapat sejumlah sampah yang mengambang di air saat ombak laut masih tenang. Bahkan, tak jarang pula ditemukan tumpukan sampah yang tampak sudah lama tidak tertangani.

Baik Komeng maupun nelayan lainnya di sekitar kawasan Pantai Cilincing mengharapkan adanya penanganan sampah di wilayah pesisir tersebut.