PKS instruksikan kadernya ikut Reuni 212
Arsip Pidato Pesan Persatuan Jakarta Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan (ketiga kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahudin Uno (kedua kanan), Presiden PKS Sohibul Iman (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kanan) berpose sebelum memberikan pidato kemenangan Anies-Sandi di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (5/5/2017). Usai ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022 oleh KPUD Jakarta, Anies-Sandi memberikan pidato dengan tema "Pesan Persatuan Jakarta" yang dihadiri sejumlah relawan dan tim pemenangan. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Dia menegaskan bahwa PKS akan terus menjaga dan mendukung para ulama, dukungan ini direalisasikan diantaranya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan para ulama, seperti Reuni 212.
"Sesuai keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, para kader PKS diminta hadir menyukseskan reuni 212," kata Sohibul di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan meskipun meminta para kader PKS hadir dalam acara tersebut, namun dirinya meminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun.
Hal itu menurut dia untuk menjaga kebersamaan dan menghindari tuduhan yang tidak perlu yang akan merusak tujuan acara.
Sohibul menilai gerakan 212 merupakan wujud kecintaan umat Islam pada keutuhan bangsa ini dari ancaman disintegrasi.
"Awal gerakan ini kan menuntut keadilan hukum atas penghinaan terhadap kitab suci Al-qur'an, yang jika ini dibiarkan tentu mengancam kerukunan hidup antarumat beragama," ujarnya.
Karena itu dia berharap pemerintah dan aparat dapat bersikap proporsional terhadap kegiatan Reuni 212 dengan tidak menghalang-halangi dalam bentuk apapun.
Dia menjelaskan, masyarakat sudah melihat dari aksi-aksi sebelumnya yang selalu berjalan tertib, aman, sangat damai dan bersih tanpa meninggalkan sampah, jadi tidak perlu Reuni 212 dihalang-halangi.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018