Washington (ANTARA News) - Wakil Ketua Federal Reserve AS (Fed) Richard Clarida pada Selasa (27/11/2018) menggarisbawahi pentingnya data dalam pembuatan kebijakan The Fed mengenai pergerakan suku bunga lebih lanjut.

Pada acara publik di New York, Clarida mengatakan bahwa dua parameter paling penting yang diperlukan untuk melakukan kebijakan moneter adalah tingkat pengangguran dan tingkat suku bunga riil tanpa risiko, yang masing-masing mencerminkan status pekerjaan dan stabilitas harga .

Clarida menekankan bahwa strategi kebijakan moneter The Fed "harus menemukan cara untuk menggabungkan data yang masuk dan model ekonomi dengan dosis penilaian yang sehat dan kerendahan hati."

Berbicara tentang tingkat suku bunga federal fund saat ini, Clarida mencatat bahwa "jauh lebih dekat ke sekitar" dari tingkat bunga riil tanpa risiko.

"Seberapa dekat adalah masalah penilaian," katanya.

Untuk menjadi "bergantung pada data," Clardia mengatakan bahwa dia akan tetap berpikiran terbuka mengenai perkiraannya saat ini "jika data yang masuk tentang inflasi dan pengangguran di masa mendatang berbeda secara material dan terus menerus dari proyeksi awal saya hari ini."

Selain itu, Clarida mencatat bahwa risiko-risiko dalam perekonomian AS telah menjadi lebih simetris dan kurang condong ke sisi negatifnya dibandingkan tiga tahun lalu.

Pada 26 September, The Fed menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund menjadi 2,00-2,25 persen. Sebagian besar memperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi sebelum akhir tahun.

Baca juga: Fed akan perhatikan data, dukung kenaikan suku bunga lebih lanjut
Baca juga: BI: Penyesuaian suku bunga tidak bergantung The Fed