Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok telah mengalami kemajuan signifikan, ditandai dengan banyaknya jumlah kunjungan kerja dari pimpinan kedua negara serta pejabat tingkat tinggi.

“Dalam lima tahun terakhir, hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok telah menyaksikan kunjungan pejabat negara paling banyak sejak hubungan ini terjalin. Dalam masa tersebut, Presiden Xi Jinping telah mengunjungi Indonesia dua kali, sementara Presiden Joko Widodo telah mengunjungi Tiongkok sebanyak lima kali. Kepemimpinan keduanya yang begitu kuat telah menjadi dasar keberlanjutan kemitraan bilateral kedua negara,” kata Dubes Xiao saat memberikan pidato pembukaan dalam acara seminar ‘Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership di Jakarta, Selasa.

Lima tahun yang lalu, pemimpin Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk mengubah kemitraan komprehensif kedua negara menjadi hubungan komprehensif strategis.

Menurut Dubes Xiao, kemitraan ini tidak hanya mendemonstrasikan status hubungan kedua negara saat ini, namun juga merefleksikan arah kerja sama Indonesia dan Tiongkok di masa mendatang.


Untuk menjelaskan lebih lanjut ia pun menjabarkan arti dari hubungan komprehensif strategis (Strategic Comprehensive Cooperation).


“Dari sisi komprehensif, kerja sama bilateral dalam sektor politik, kemanan, perdagangan dan investasi, serta hubungan masyarakat dan isu global dan kawasan terus mengalami kemajuan secara berdampingan. Semua kerja sama yang telah disepakati sebelumnya terus menunjukan progres yang baik dan mendalam, sementara kemitraan dalam area-area baru juga bermunculan,” katanya.


Baik Indonesia maupun Tiongkok merupakan negara anggota dari G20 serta APEC, menurut Dubes Xiao, hal ini mengindikasikan kekuatan kedua negara dan pengaruh yang dimiliki baik di level kawasan maupun global. Koordinasi dan kerja sama kedua negara dalam platform multilateral memiliki peran penting dalam memajukan kerja sama kawasan serta menjaga keamanan dunia, dan hal itu membuat kerjasama ini memiliki aspek strategis.

“Hubungan kedua negara kita memiliki relevansi yang jauh diluar level bilateral, Asia Timur bahkan Asia. Kerja sama ini juga signifikan secara global,” katanya.


Sebagai negara besar yang tengah berkembang, Indonesia dan Tiongkok menghadapi tantangan yang sama, sehingga dalam kerja sama nya, kedua negara bertekad untuk saling membangun melalui konsensus kerja sama, aksi dan hasil yang nyata.

“Indonesia dan Tiongkok telah menjadi partner yang bekerjasama untuk berkembang bersama,” jelasnya.


Acara seminar ‘Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership’ diselenggarakan di Jakarta, Selasa dan membahas progres kerja sama di berbagai bidang setelah 5 tahun dijalankannya kemitraan komprehensif strategis.

Selain Dubes Xiao Qian, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga turut hadir dalam pembukaan acara.

Baca juga: Luhut ajak investor China perbesar investasi di Indonesia