Jakarta , 27/11 (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai rencana Kemendikbud untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sangat baik, sehingga akan mampu menguatkan karakter anak-anak didik Indonesia.

“Pelajaran PMP menurut saya penting. Lepas era reformasi, pelajaran tentang memahami Pancasila dan moral tersebut hilang dari kurikulum pendidikan Indonesia. Karena hilang, tidak disebut-sebut lagi maka anak bangsa tidak lagi perduli terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa yang penuh nilai-nilai yang baik,” kata ketua MPR Zulkifli Hasan melalui siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan di hadapan audiensi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), di Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

Zulkifli menuturkan hilangnya atau tidak lagi disentuhnya Pancasila sebagai ideologi negara selama 20 tahun reformasi bergulir, dampaknya sangat berbahaya terutama kepada anak-anak muda bangsa.

“Karena mereka tidak mengenal Pancasila sebagai ideologi, maka mereka anak-anak muda akan mencari ideologi-ideologi lain sesuai pemahamannya masing-masing, itu sangat berbahaya,” ucapnya.

Lebih lanjut Zulkifli mengatakan kembalinya mata pelajaran PMP akan membuat mata dan hati serta jiwa anak-anak muda Indonesia kembali memahami bahwa Pancasila sebagai ideologi ternyata sarat akan nilai-nilai luhur yang mampu menjaga seluruh bangsa bersatu dalam wadah NKRI menuju cita-cita bersama menuju kesejahteraan bersama dan tidak perlu berpaling kepada ideologi lainnya.

“Tapi saya sarankan jika benar terwujud PMP menjadi mata pelajaran kembali, maka metodenya harus disesuaikan dengan anak-anak muda jaman sekarang atau era kekinian," kata Zulkifli.

Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan era saat ini tidak bisa lagi seperti dulu dengan doktrinasi harus begini dan begitu, anak muda sekarang tidak bisa lagi metodenya seperti itu. Dan Pendidikan Moral Pancasila harus diajarkan secara baik terus menerus bahkan dimulai dari level pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Zulkifli juga menekankan agar pendidikan soal wawasan kebangsaan harus sepanjang jaman. Jangan sampai ganti pemerintahan lalu hilang tidak lagi diajarkan. Komitmen dan konsistensi sangat penting sekali dalam hal tersebut.

“Seperti anak-anak muda yang tergabung dalam IPPNU ini yang menemui saya ini. Mereka adalah termasuk generasi muda bangsa yang aktif serta mampu berperan dalam perkembangan bangsa Indonesia," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, pembekalan soal wawasan kebangsaan sangat penting ditanamkan kepada anak-anak.

Zulkifli mengaku sangat merasa terhormat bisa menyampaikan nilai-nilai kebangsaaan kepada mereka agar tumbuh karakter kebangsaan yang kuat dalam dada mereka, apalagi di tahun politik yang hingar bingar seperti ini.

Pemahaman wawasan kebangsan yang baik, tambah Zulkifli, juga akan diharapkan mampu menjadikan mereka mandiri, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, mampu membangun ekonomi bangsa dan mampu bersaing dalam situasi apapun. (KR-AMS)