Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Indonesia untuk PBB di Jenewa kembali memimpin sidang internasional terkait kekayaan intelektual dan pembangunan, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari kantor Perwakilan Tetap RI (PTRI) di Jenewa yang diterima di Jakarta, Senin.

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, kembali memimpin pertemuan sesi ke-22 Komite Pembangunan dan Kekayaan Intelektual (Committee on Development and Intellectual Property-CDIP).

Pertemuan itu berlangsung di Markas Besar Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO) di Jenewa, Swiss pada 19 - 23 November 2018, dan dihadiri oleh delegasi dari 191 negara anggota WIPO dan Dirjen WIPO.

"Kekayaan intelektual merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam hal ini, melalui CDIP, seluruh negara anggota WIPO dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat terus memberikan masukan dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan terkait kekayaan intelektual dan pembangunan," ujar Dubes Hasan Kleib.

Di bawah kepemimpinan Indonesia, CDIP berhasil memutuskan berbagai agenda yang sempat lama terhambat, termasuk menyepakati penyelenggaraan Konferensi Internasional terkait Kekayaan Intelektual dan Pembangunan pada 2019, yang sejak 2015 tidak dapat disepakati.

Dubes RI Hasan Kleib diakui telah berhasil mencatat sejarah WIPO, di mana untuk pertama kalinya seluruh mata agenda pertemuan berhasil disepakati tanpa ada yang tertunda. Kesuksesan kepemimpinan Indonesia di CDIP diakui langsung oleh Direktur Jenderal WIPO, Francis Gury, serta seluruh negara anggota, baik dari negara berkembang maupun negara maju.

Hal itu akan semakin mengukuhkan citra Indonesia sebagai negara yang dapat menjembatani kepetingan negara berkembang dan negara maju di forum internasional.

Dalam sesi itu, CDIP secara aklamasi juga menerima usulan pemerintah Indonesia untuk memasukkan topik bahasan baru berjudul "Kekayaan Intelektual dan Ekonomi Kreatif".

Usulan tersebut diajukan Indonesia sebagai tindak lanjut dari kegiatan "World Conference on Creative Economy" di Bali pada 6-8 November 2018 dan menekankan pentingnya WIPO untuk turut berperan dalam membahas peran kekayaan intelektual dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Kepemimpinan Indonesia di CDIP periode 2018-2019 difokuskan untuk turut mendukung salah satu program prioritas Pemerintah RI untuk mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi, pengetahuan dan kreativitas. CDIP merupakan satu-satunya forum internasional yang khusus membahas keterkaitan isu kekayaan intelektual dan pembangunan.

Baca juga: Puan Maharani pimpin delegasi ke sidang UNESCO

Baca juga: Wapres pimpin delegasi Indonesia di Sidang Umum PBB