Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Jember, Senin, dan melihat langsung kondisi nelayan di kawasan itu. Dia menyerap berbagai aspirasi nelayan setempat.

“Masa sulit kami itu ya November hingga April. Ini masa-masa paceklik. Karena laut sedang tidak bersahabat, nah di masa-masa ini 'piring terbang' semua (masa susah) Pak, apa juga kami usahakan untuk mencukupi hidup,” kata salah satu nelayan bernama Nur Suud kepada Sandiaga.

Selain soal "piring terbang", Nur yang mengaku sudah tiga generasi keluarganya melaut, juga menyampaikan soal harga ikan yang sangat tidak stabil.

Jika pukul pagi sekitar pukul tujuh sampai delapan pagi, harga ikan Rp10.000 perkilogram, lewat dari jam itu akan turun lagi hingga Rp
6.000 perkilogram. Nur berharap ada perbaikan tata niaga ikan yang bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Selain itu, nelayan Puger, Tumiran mengeluhkan jatah solar yang sangat sedikit untuk nelayan. “Solar sangat sedikit pak, kami kadang kesulitan melaut karena tidak mendapatkan jatah solar,” katanya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sandiaga mengatakan, menampung semua aspirasi nelayan itu.

“Saya bersama Pak Prabowo akan menyerap aspirasi ini. Saya tidak mau dibentur-benturkan lagi dengan Bu Susi yang kabarnya baru beberapa hari datang ke Puger. Saya juga baru dengar istilah 'piring terbang' ini. Semua permasalahan ini pasti ada solusinya. Insya Allah jika kami melayani masyarakat Indonesia, ekonomi rakyat akan kami gerakkan,” kata Sandiaga.

Menurut dia, dalam ekonomi yang sedang tidak baik ini, semua sektor memang terkena dampaknya. Harus ada solusi dengan deregulasi dan peraturan pemerintah yang melindungi ekonomi rakyat kecil.

"TPI Puger memang harus lebih dari sekadar pasar. Tapi juga tempat mensejahterakan nelayannya. Lebih dari empat ribu orang bekerja di sini, dengan dua ribu kapal dan dua puluh persennya kapal besar," kata Sandiaga.

Ia mendengarkan keluhan para nelayan dan menyerap aspirasi. Menurut Sandiaga, pemimpin yang baik adalah mendengarkan keluhan rakyatnya. Uno berjanji akan memperbaiki kondisi para nelayan, tidak hanya di Puger, tapi juga seluruh Indonesia.