Bengkulu (ANTARA News) - Korban tewas akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 7,9 skala ricter (SR) yang terjadi pada Rabu (12/9) di Provinsi Bengkulu terus bertambah, hingga Kamis pukul 19.00 WIB telah mencapai 10 orang. Data dari Posko Satlak Bencana Alam Provinsi Bengkulu, menyebutkan dari 10 korban jiwa itu, dua diantaranya berasal dari Kota Bengkulu, tiga asal Kabupaten Bengkulu Utara dan lima dari Kabupaten Muko Muko. Selain itu, gempa bumi yang guncanangannya dirasakan di Bengkulu hingga VI MMI itu telah menimbulkan korban luka berat sebanyak lima orang masing-masing tiga dari Kota Bengkulu dan dua warga Kabupaten Muko Muko. Akibat guncangan gempa tektonik itu, sebanyak 20 warga Provinsi Bengkulu mengalami luka ringan, yakni delapan dari Kota Bengkulu dan 12 dari Kabupaten Bengkulu Utara. Posko Satlak juga mencatat ribuan unit rumah penduduk, bangunan pemerintah dan fasilitas umum roboh, rusak berat dan dan rusak ringan akibat guncangan gempa yang membuat warga Bengkulu panik itu. Kerusakan rumah terbanyak terjadi di Kota Bengkulu yakni 108 unit rumah warga ibukota Provinsi Bengkulu roboh/rusak total, 864 unit mengalami rusak berat dan 2.106 rusak ringan. Selain kerusakan rumah penduduk, di Kota Bengkulu juga terdapat 13 kantor/bangunan pemerintah roboh dan dua lainnya rusak berat. Berbagai fasilitas umum di kota itu juga mengalami kerusakan diantaranya bangunan sekolah dua unit, rumah ibadah delapan unit, pertokoan tujuh unit, rumah sakit/puskesmas empat unit, jalan terputus satu jalur, jembatan rusak tiga unit, PAM delapan unit, PLN satu unit dan kantor swasta satu unit. Sementara di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat 24 unit rumah penduduk roboh, 267 unit rusak berat dan 459 unit rusak ringan. Sebanyak 19 unit bangunan pemerintah juga roboh dan 48 unit rusak berat. Di Bengkulu Utara juga terdapat kerusakan fasilitas umum akibat gempa itu, yakni sekolah tiga unit, rumah ibadah empat unit, rumah sakit/Puskesmas satu unit, jembatan satu unit, dan satu jalur jalan. Di Kabupaten Seluma kerusakan akibat gempa juga cukup banyak, yakni 30 unit rumah penduduk rusak berat dan 71 rusak ringan, tiga bangunan milik pemerintah rusak berat dan satu rusak ringan serta satu sekolah rusak. Kerusakan juga terjadi di Kabupaten Muko Muko, sebanyak 72 unit rumah warga setempat mengalami rusak berat. Di Kabupaten Kepahiang lima rumah warga rusak ringan.(*)