Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), berharap masjid di seluruh Indonesia dapat mensinergikan tiga hal untuk menguatkan keberadaan masjid.

"Jadi ada tiga hal, fisiknya, pengurusnya dan yang mengisinya; jadi bagaimana sinergi antara tiga hal itu. Tiga sisi itu harus kita tingkatkan kemampuannya," kata Jusuf Kalla saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DMI di Hotel Sahid Jakarta, Minggu.

Dari segi fisik, JK berharap bangunan masjid tidak hanya menonjolkan kualitas material bangunan. Masjid yang pembangunannya menelan biaya mahal, justru kualitas penyerapan suaranya kurang baik, kata JK.

Masjid yang dibangun dengan menggunakan lantai marmer dan dinding kaca justru akan menimbulkan kualitas suara yang buruk, sehingga khotbah dari penceramah tidak dapat didengarkan dengan jelas oleh jemaah masjid.

"Makin modern itu masjid atau makin mahal itu masjid, makin jelek suaranya. Lihat saja masjid (yang) lantainya marmer, kaca dia punya dinding-dindingnya macam-macam itu, makin jelek itu suara kalau begitu," kata JK.

Sementara itu di sisi pengurus, Wapres berharap para pengurus DMI baik di pusat maupun daerah dapat menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama dengan baik.

Wapres meminta program-program DMI yang ada di Pusat harus sampai ke tingkat bawah, yakni di kepengurusan masjid di seluruh Indonesia.

"Saya minta program-program tadi yang jalan, agar betul-betul menjadi bagian daripada program kita selanjutnya. Saya katakan waktu pembukaan, saya tidak mau DMI ini kegiatannya hanya rapat, muktamar, rakernas, rapat, muktamar, rakernas saja. Jangan begitu," tegasnya.

Terakhir, di sisi sumber daya manusia, Wapres meminta ada pelatihan yang diselenggarakan DMI untuk meningkatkan fungsi masjid menjadi lebih baik lagi.

JK mengatakan pelatihan atau pendidikan untuk pengurus masjid dapat dilakukan dengan cara saling berbagi. Masjid dengan fasilitas lebih baik harus mau membagikan ilmunya kepada masjid yang kurang mampu.

"Nanti kita bikin pelatihan dari masjid ke masjid. Siapa masjid yang bagus perpustakaannya, nanti kita undang untuk memberikan pelajaran bagaimana memperbaiki perpustakaan di masjid. Siapa yang baik PAUD-nya, kita undang mengajar supaya masjid di daerah membina PAUD. Begitu juga yang lainnya," ujarnya.

Baca juga: Wapres: Kementerian Agama kurang urusi masjid
Baca juga: DMI berkomitmen bangun masjid di berbagai wilayah bencana