Biak, Papua (ANTARA News) - Mantan anggota Komisi IX DPR yang juga calon legislatif Partai Nasional Demokrat daerah pemilihan Papua, Robert Rouw, mengakui fasilitas layanan kesehatan di 29 kabupaten/kota di Papua belum merata dinikmati masyarakat berlatar kondisi geografis Papua.

"Bidang kesehatan menjadi kebutuhan pokok masyarakat Papua sehingga fasilitas fisik layanan kesehatan harus dekat dengan rakyat," kata dia, di Biak, Minggu.

Ia termasuk dalam daftar 10 calon anggota legislatif dari Partai NasDem daerah pemilihan Papua akan bertarung pada Pemilu 2019 untuk memperebutkan 10 kursi di DPR.

Ia mengatakan, pemerintah saat ini telah banyak menggelontorkan anggaran untuk membangun kelengkapan fasilitas kesehatan di 29 kabupaten/kota di Papua.

Namun begitu, kata dia, di beberapa wilayah pedalaman pengunungan jika warga sakit untuk berobat dari rumah menuju Puskesmas atau rumah sakit harus berjalan kaki dengan waktu tempuh berjam-jam hingga satu hari penuh.

Di daerah kepulauan yang tidak mempunyai fasilitas kesehatan, menurut dia, jika sedang sakit harus menempuh angkutan laut menuju Puskesmas atau Pustu untuk mendapatkan pengobatan.

Baca juga: Menko PMK tinjau Puskesmas perbatasan di Merauke

"Saya sebagai caleg NasDem sangat prihatin dengan kondisi yang dihadapi masyarakat pedalaman dan kepulauan di tanah Papua dalam mendapatkan akses layanan kesehatan yang cepat," kata dia, seusai menemui konstituen komunitas Nirwana.

Ia berharap dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang dekat dengan masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kampung dalam upaya melaksanakan gerakan hidup sehat.

Menyinggung aspek keamanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di pedalaman Papua, dia katakan, sebagai tenaga medis yang bekerja untuk kemanusiaan harus dapat dilindungi siapapun yang berkepentingan.

Baca juga: Pengabdian para pejuang kesehatan

"Tenaga medis yang ditempatkan di sejumlah Puskesmas dan Pustu se tanah Papua bekerja atas nama kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga sehingga keberadaannya harus mendapat perlindungan dari pihak manapun," katanya.

Ia bilang, "Saya harapkan tenaga medis kesehatan dokter, mantri, suster, perawat dan bidan yang saat ini masih mengabdi di sejumlah Puskesmas, Pustu, dan rumah sakit seluruh tanah Papua harus memperoleh jaminan keamanan. Ini sangat penting untuk menjamin pelayanan kesehatan."