Risma buat hutan kota untuk tekan banjir
Foto Arsip. PELUNCURAN GERAKAN JAGA BHUMI Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) berfoto bersama Ketua I Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Michael Sumarijanto (kedua kiri), Pembina YKRI Jacob Soetoyo (kanan), dan Wakil Bendahara YKRI Karen Tambayong (kedua kanan) pada peluncuran gerakan Jaga Bhumi di Hutan Kota Komplek GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11/2018). Bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia, Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) meluncurkan gerakan Jaga Bhumi sebagai upaya menyelamatkan plasma nutfah Indonesia melalui revitalisasi dan peningkatan jumlah kebun raya di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Tri Rismaharini di Surabaya, Sabtu, mengatakan dengan adanya hutan kota, salah satunya di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang, tersebut membuat struktur tanah menjadi lebih kuat.
"Saya percaya dengan treatment membuat hutan kota, maka akan ada perbaikan struktur tanah di situ. Perbaikan strukur tanah itu, nanti air akan masuk, airnya itu akan mempengaruhi struktur tanah," katanya.
Maka dari itu, Wali Kota Risma ingin agar masyarakat tidak perlu resah dengan adanya informasi dua sesar aktif yang melewati dua wilayah di Surabaya. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meminimalisir bagaimana mengantisipasi hal tersebut.
"Maka patahan itu jika dilihat secara akademis, itu bisa terminimalisir. Jadi itu yang coba saya lakukan, untuk meminimalisir itu," ujarnya.
Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengaku nantinya di lokasi tersebut, bakal dibuat embung atau cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan.
Selain itu, lanjut dia, embung juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air di daerah tersebut. "Ada katanya treatment juga dengan membuat sumur-sumur. Jadi ini yang kita coba buat di situ. Nanti embung di situ akan kita itari (kelilingi) dengan hutan kota," ujarnya.
Terlebih, beberapa jenis pohon yang ditanam di hutan kota itu, berjenis komoditas buah-buahan. Menurut dia, jika nanti musim buah, masyarakat di lokasi tersebut, juga dapat menikmati hasil dari pohon itu.
"Alhamdulillah kalau nanti ini berbuah seperti hutan kota di Balas Klumprik, buahnya juga bisa diambil warga," katanya.
Untuk itu, Risma mengatakan Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus menambah hutan kota di Kota Pahlawan.
Bahkan, Pemkot Surabaya sendiri baru-baru ini juga melakukan penanaman pohon untuk membuat hutan kota di dekat perbatasan Surabaya dengan Gresik atau tepatnya di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya.
Setidaknya ada sekitar 1.000 pohon dengan berbagai jenis yang ditanam di lokasi tersebut, yakni terdiri dari pohon matoa, jambu air, sawo, mangga dan cemara udang.
Baca juga: Surabaya klaim sukses turunkan suhu kota hingga 2 derajat
Baca juga: Risma perbanyak hutan kota Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018