Emas berjangka turun tertekan penguatan dolar as
24 November 2018 06:18 WIB
Seorang karyawan menempatkan emas batangan dengan kemurnian 99,99 persen di pabrik logam mulia Krastsvetmet, di Krasnoyarsk, Rusia (24/10/2016) (REUTERS/Ilya Naymushin)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan oleh kurs dolar AS yang menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 4,8 dolar AS atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.223,20 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,42 persen menjadi 96,90 pada pukul 17.58 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Namun, emas berhasil mengakhiri minggu perdagangan ini di wilayah positif, membukukan kenaikan mingguan tipis 0,2 dolar AS.
Karena Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga utama untuk keempat kalinya tahun ini pada Desember, emas akan terus-menerus berada di bawah tekanan dolar AS yang lebih kuat.
Pada Jumat (23/11), perak untuk pengiriman Desember turun 25,9 sen AS atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 14,243 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 5,6 dolar AS atau 0,66 persen, menjadi menetap di 845,00 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas berjangka naik ditopang pelemahan Dolar AS
Baca juga: Harga emas anjlok ketika dolar AS bangkit
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 4,8 dolar AS atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.223,20 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,42 persen menjadi 96,90 pada pukul 17.58 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Namun, emas berhasil mengakhiri minggu perdagangan ini di wilayah positif, membukukan kenaikan mingguan tipis 0,2 dolar AS.
Karena Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga utama untuk keempat kalinya tahun ini pada Desember, emas akan terus-menerus berada di bawah tekanan dolar AS yang lebih kuat.
Pada Jumat (23/11), perak untuk pengiriman Desember turun 25,9 sen AS atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 14,243 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 5,6 dolar AS atau 0,66 persen, menjadi menetap di 845,00 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas berjangka naik ditopang pelemahan Dolar AS
Baca juga: Harga emas anjlok ketika dolar AS bangkit
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: