Surabaya (ANTARA News) - Kasus penembakan terhadap Subaidi (40), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokabanah, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dipicu oleh unggahan status di Facebook. Korban tercatat sebagai anggota Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) di wilayah setempat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, di Surabaya, Jumat, mengatakan korban meninggal dunia Kamis (22/11), sekitar pukul 16.05 WIB, setelah sempat dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya.

"Pelakunya berinisial Id, yang juga warga desa setempat, saat ini sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Kepolisian Resor Sampang," katanya.

Ia menjelaskan tersangka Id, pada Rabu, 21 November, sekitar pukul 13.00 WIB, di sebuah jalan desa perbatasan Desa Sokobanah Tengah-Sokobanah Laok, Sampang, melepaskan tembakan menggunakan senjata rakitan dengan peluru organik yang menembus dada kiri korban hingga tembus ke belakang.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya dan menjalani perawatan selama sehari hingga akhirnya meninggal dunia.

"Kemarin sore jenazah korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dikebumikan," ujarnya

Menurut dia, berdasarkan penyelidikan sementara yang dihimpun petugas Kepolisian Resor Sampang, pembunuhan dipicu unggahan status di Facebook yang diduga milik korban.

"Postingannya itu menyangkut sesuatu yang dipegang teguh oleh pelaku. Jadi dugaan sementara kasus ini dipicu oleh ketersinggungan," katanya.

Lebih lanjut Barung mengimbau terhadap keluarga korban agar mempercayakan penanganan perkara ini kepada kepolisian.

"Kami imbau kepada keluarga korban dan masyarakat desa setempat agar tidak terbawa emosi. Percayakan bahwa perkara ini sedang ditangani oleh kepolisian," tuturnya.

Baca juga: Masyarakat diminta sebarkan konten positif media sosial

Baca juga: Tips mengidentifikasi berita palsu di media sosial