Buenos Aires (ANTARA News) - Polisi Buenos Aires, Argentina, terpaksa menutup stadion klub sepak bola All Boys setelah para pendukung klub tersebut menyerang polisi dengan senjata api dan senjata jenis lain yang menyebabkan 18 terluka dan tiga orang ditangkap, demikian dinyatakan pihak berwenang, Kamis waktu setempat.

Kerusuhan meledak pada malam sebelumnya setelah tuan rumah All Boys takluk 2-3 kepada Atlanta ketika polisi berusaha melerai bentrokan yang dimulai oleh All Boys barra brava, sebutan terhadap kelompok pendukung radikal.

Para supporter meneriakkan yel-yel anti-semit yang ditujukan kepada pemain Atlanta yang merupakan keturunan Yahudi dan berusaha mendekat bus yang meninggalkan stadion.

"Polisi terpaksa berpencar karena supporter (All Boys) membawa senjata dan tidak bisa menghadapi penyerang yang bersenjata mematikan," kata petugas polisi dalam pernyataannya.

Penyerang kemudian dibubarkan oleh unit polisi bersepeda motor dan menangkap tiga orang supporter All Boys.

Menurut panitia, selain menutup stadion, mereka juga meminta pihak berwajib agar melarang pendukung All Boys untuk masuk semua stadion di Argentina selama setahun.

Kerusuhan, yang terakhir dari serangkaian insiden di dunia sepak bola Argentina, terjadi hanya tiga hari sebelum Boca Junior dan River Plate, dua klub terbesar di Buenos Aires, bertemu di final Piala Libertadores, Sabtu mendatang.

Pendukung tim tamu dilarang menyaksikan pertandingan derby tersebut di Argentina sehubungan dengan sering terjadinya kerusuhan dan hanya pendukung River Plate yang dibolehkan masuk Stadion Monumental, tempat akan digelarnya pertandingan terbesar tahun ini.