Sumba Timur (Antara News) – Luapan kegembiraan dan ekspresi sukacita sangat tergambar jelas di wajah anak-anak Dusun Ketikupelang, Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur. Rumah mereka kini terang karena Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) hadir di rumah-rumah mereka, panel surya sebagai pemasok daya lampu pun telah terpasang di atap. Anak-anak kini bisa beraktivitas di malam hari untuk belajar, yang sebelumnya tak pernah ada aktivitas apapun di malam hari karena gelap dan kondisi jarak antar rumah warga yang berjauhan.

Warga Dusun Ketikupelang, Wuryana juga mengungkapkan kebahagiaan dengan hadirnya lampu di rumah dan Dusunnya. “Senang sekali karena sebelumnya kami pakai pelita harus beli minyak tanah sampai enam ribu seliter, sekarang kami juga semangat untuk menenun lagi, denga nada lampu, kami bisa kerja di malam hari, kain tenun bisa cepat selesai” ungkapnya.

Selama ini Dusun Ketikupelang belum ada aliran listrik karena kondisi wilayahnya yang berada di kawasan perbukitan. Sementara Dusun lain yang berada di Desa yang sama, Desa Patawang, yaitu Dusun Retinimbu, Hambalalang dan Muripado, sudah menikmati listrik. Akses jalan menuju Dusun Ketikupelang dari pusat desa berupa tanah berbatu, sesekali melintasi aliran sungai kecil untuk dapat mencapai dusun yang dikelilingi tebing tersebut.

Salah satu wilayah pemasangan LTSHE pada tahun 2018 adalah Pulau Sumba, dengan total unit LTSHE yang akan dipasang sebanyak 2.024 unit, yang tersebar di 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur 1.490 unit di 9 Desa dan Sumba Tengah 534 unit di 8 Desa Sumba Tengah 534 unit di 8 Desa. Jumlah LTSHE yang dipasang di Dusun Ketikupelang yang termasuk ke dalam Kabupaten Sumba Timur sebanyak 80 unit.

Perwakilan Kementerian ESDM, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana hadir di Balai Desa Patawang untuk berinteraksi dengan masyarakat Dusun Ketikupelang dan secara simbolis menyerahkan paket LTSHE. Turut mendampingi Dadan, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik, Hadi M. Djuraid dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Simon L Himawan. “Mohon bantuan lampu ini untuk dirawat, dijaga jangan sampai hilang, dan LTSHE ini tidak boleh dijual, karena setiap lampu ada nomor seri tersendiri, pasti akan segera ketahuan kalau dijual” jelas Dadan. Lanjutnya, jika lampu mengalami kerusakan, warga dapat menukar unit LTSHE, dengan masa garansi selama 3 tahun. Diharapkan setelah itu, aliran listrik sudah dapat memasuki Dusun Ketikupelang.

Perwakilan masyarakat yang menerima paket LTSHE, Kepala Desa Frid Anamela mengungkapkan, ”kami terima kasih kepada Presiden dan pada Kementerian ESDM yang sudah memberikan bantuan kepada kami disini, saya sudah wanti-wanti kepada warga untuk menjaga barang ini baik-baik,” ujar Frid.

Pembagian dan Pemasangan LTSHE adalah salah satu wujud nyata mempercepat penyediaan akses fisik kepada masyarakat. Program pemasangan LTSHE merupakan salah satu bagian dari program nasional untuk memberikan penerangan bagi warga yang masih gelap gulita dengan menggunakan APBN Kementerian ESDM. Hingga akhir tahun 2018, sebanyak 175 ribu unit LTSHE akan dibagikan kepada warga yang belum pernah merasakan akses listrik di 16 provinsi di Indonesia, difokuskan untuk menerangi Indonesia bagian timur. Targetnya, pada 2019 nanti tidak ada lagi rumah yang gelap.