Saham Hyundai turun terkait penyelidikan Jaksa AS soal recall
23 November 2018 12:03 WIB
Hyundai Motor Co akan menggelontorkan dana sebesar 173 juta dolar untuk memperluas pabrik mesinnya di Alabama AS guna memproduksi lebih banyak mesin empat silinder (ANTARA News/Lukisatrio)
Jakarta (ANTARA News) - Saham Hyundai Motor dan afiliasinya Kia Motors mengalami penurunan pada Kamis (22/11), terkait penyelidikan yang dilakukan jaksa Amerika Serikat (AS) mengenai penarikan kembali kendaraan dari peredaran (recall) yang dilakukan dua perusahaan itu.
Jaksa ingin mengetahui apakah penarikan kendaraan yang dilakukan telah melalui prosedur yang benar, kata seseorang dan hasil tinjauan dokumen yang dilakukan Reuters.
Hyundai dan Kia telah menarik kembali hampir 1,7 juta kendaraan di Amerika Serikat pada 2015 dan 2017, menjadikannya sebagai salah satu penarikan terbesar di negara itu, mengutip kegagalan mesin yang meningkatkan risiko kecelakaan.
Dilansir Reuters, Kamis (22/11), kantor pengacara AS untuk distrik New York bagian selatan (SDNY), bagian dari Departemen Kehakiman AS telah memulai penyelidikan kriminal.
Penyelidikan tersebut membuat saham kedua perusahaan Korea Selatan itu anjlok, disebabkan adanya kekhawatiran para investor bahwa penyelidikan bisa mengarah pada denda dan penarikan kembali kendaraan.
Bila penyelidikan itu berujung pada tuntutan pidana, maka Hyundai dan Kia dapat dikenakan denda yang besar.
Pada penyelidikan ini, Departemen Kehakiman AS juga telah berkoordinasi dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), selaku regulator transportasi AS, ujar orang tersebut yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Terkait penyelidikan yang tengah berlangsung, juru bicara Departemen Kehakiman AS, Nicole Navas Oxman masih enggan memberikan komentar.
"Departemen Kehakiman pada umumnya tidak mengkonfirmasi, menyangkal, atau mengomentari ada atau tidaknya penyelidikan," ujarnya dalam sebuah pernyataan melalui surel kepada Reuters.
Terlepas penyelidikan yang dilakukan oleh SDNY, Hyundai dan Kia juga tengah menjadi subjek penyelidikan oleh NHTSA, mengenai apakah penarikan kembali yang dilakukan oleh dua perusahaan otomotif itu telah cukup mencakup kendaraan dan apakah telah dilakukan pada waktu yang tepat.
NHTSA memiliki investigasi yang "aktif" ke masalah mesin pada mobil-mobil model tertentu Hyundai dan Kia, kata NHTSA kepada Reuters.
"Investigasi ini sedang berlangsung -- tidak ada kesimpulan akhir yang telah dicapai," tambahnya.
Hyundai dan Kia telah mengeluarkan sekitar 1 triliun won (885 juta dolar AS) pada 2017 dan 2018 untuk menutupi pembiayaan, terutama yang berasal dari penarikan kembali kendaraan karena masalah mesin.
Di Amerika Serikat, Hyundai menarik 470 ribu sedan Sonata pada 2015 karena kegagalan mesin "Theta II". Pada 2017, jumlah penarikan diperluas menjadi 572 ribu untuk kendaraan Sonata dan Santa Fe, juga disebabkan oleh masalah mesin yang sama, kata NHTSA.
Kia juga menarik 618.160 kendaraan Optima, Sorento dan Sportage yang menggunakan mesin yang sama di Amerika Serikat.
Seorang insinyur di Hyundai yang juga seorang veteran di perusahaan yang telah bekerja selama 26 tahun, Kim Gwang-ho mengatakan pada NHTSA bahwa perusahaan seharusnya menarik lebih banyak kendaraan pada 2015, mengutip laporan internal.
Baca juga: Kia dan Hyundai diminta tarik 2,9 juta kendaraan karena rentan terbakar
Baca juga: Hyundai dan Kia "recall" 1,5 juta mobil karena masalah mesin
Jaksa ingin mengetahui apakah penarikan kendaraan yang dilakukan telah melalui prosedur yang benar, kata seseorang dan hasil tinjauan dokumen yang dilakukan Reuters.
Hyundai dan Kia telah menarik kembali hampir 1,7 juta kendaraan di Amerika Serikat pada 2015 dan 2017, menjadikannya sebagai salah satu penarikan terbesar di negara itu, mengutip kegagalan mesin yang meningkatkan risiko kecelakaan.
Dilansir Reuters, Kamis (22/11), kantor pengacara AS untuk distrik New York bagian selatan (SDNY), bagian dari Departemen Kehakiman AS telah memulai penyelidikan kriminal.
Penyelidikan tersebut membuat saham kedua perusahaan Korea Selatan itu anjlok, disebabkan adanya kekhawatiran para investor bahwa penyelidikan bisa mengarah pada denda dan penarikan kembali kendaraan.
Bila penyelidikan itu berujung pada tuntutan pidana, maka Hyundai dan Kia dapat dikenakan denda yang besar.
Pada penyelidikan ini, Departemen Kehakiman AS juga telah berkoordinasi dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), selaku regulator transportasi AS, ujar orang tersebut yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Terkait penyelidikan yang tengah berlangsung, juru bicara Departemen Kehakiman AS, Nicole Navas Oxman masih enggan memberikan komentar.
"Departemen Kehakiman pada umumnya tidak mengkonfirmasi, menyangkal, atau mengomentari ada atau tidaknya penyelidikan," ujarnya dalam sebuah pernyataan melalui surel kepada Reuters.
Terlepas penyelidikan yang dilakukan oleh SDNY, Hyundai dan Kia juga tengah menjadi subjek penyelidikan oleh NHTSA, mengenai apakah penarikan kembali yang dilakukan oleh dua perusahaan otomotif itu telah cukup mencakup kendaraan dan apakah telah dilakukan pada waktu yang tepat.
NHTSA memiliki investigasi yang "aktif" ke masalah mesin pada mobil-mobil model tertentu Hyundai dan Kia, kata NHTSA kepada Reuters.
"Investigasi ini sedang berlangsung -- tidak ada kesimpulan akhir yang telah dicapai," tambahnya.
Hyundai dan Kia telah mengeluarkan sekitar 1 triliun won (885 juta dolar AS) pada 2017 dan 2018 untuk menutupi pembiayaan, terutama yang berasal dari penarikan kembali kendaraan karena masalah mesin.
Di Amerika Serikat, Hyundai menarik 470 ribu sedan Sonata pada 2015 karena kegagalan mesin "Theta II". Pada 2017, jumlah penarikan diperluas menjadi 572 ribu untuk kendaraan Sonata dan Santa Fe, juga disebabkan oleh masalah mesin yang sama, kata NHTSA.
Kia juga menarik 618.160 kendaraan Optima, Sorento dan Sportage yang menggunakan mesin yang sama di Amerika Serikat.
Seorang insinyur di Hyundai yang juga seorang veteran di perusahaan yang telah bekerja selama 26 tahun, Kim Gwang-ho mengatakan pada NHTSA bahwa perusahaan seharusnya menarik lebih banyak kendaraan pada 2015, mengutip laporan internal.
Baca juga: Kia dan Hyundai diminta tarik 2,9 juta kendaraan karena rentan terbakar
Baca juga: Hyundai dan Kia "recall" 1,5 juta mobil karena masalah mesin
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: