Jokowi: Ansor selalu di depan menjaga Pancasila
23 November 2018 03:51 WIB
PRESIDEN HADIRI PERINGATAN MAULID NABI Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan sambutan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Pahlawan bersama 100.000 banser di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018). Dalam kunjungan tersebut, presiden mengajak seluruh GP Ansor untuk menjaga dan memelihara persatuan, persaudaraan, dan kerukunan sebagai sebuah negara Indonesia yang besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/pd.
Pekalongan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa gerakan pemuda (GP) Ansor selalu berada di baris paling depan dalam menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45 serta dari separatisme dan terorisme.
"GP Ansor menunjukan bahwa bangsa kita mewarisi keberanian para pejuang, ketulusan para pahlawan. GP Ansor tidak mudah ditakuti. Itulah semangat asli bangsa indonesia," kata Presiden saat acara Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan Peringatan Hari Pahlawan bersama 100 ribu anggota GP Ansor dan Banser di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis malam.
Kepala Negara juga mengajak seluruh warga negara berani menunjukan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan tidak bisa digantikan ideologi lain, apabila ideologi hasil impor.
Jokowi juga kembali mengingatkan atas keragaman Bangsa indonesia yangmemiliki 263 juta penduduk yang berbeda-beda suku, agama, adat tradisi, bahasa daerah.
"Indonesia memiliki 714 suku itu bukan jumlah sedikit, jumlah sangat banyak. Itulah anugrah yang diberikan Allah kepada kita," katanya.
Jokowi mengatakan bahwa perbedaan itu nyata dan ada, sehingga dirinya mengajak kepada seluruh anggota GP Ansor dan Banser untuk terus menjaga bersama masyarakat terus memelihara, merawat persatuan, persaudaraan, kerukunan sebagai sebuah negara yang besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Itulah yang harus kita jaga karena aset terbesar bangsa adalah persatuan, kerukunan. Marilah kita jaga 'ukhuwah Islamiyah wathoniyah," kata Jokowi.
"GP Ansor menunjukan bahwa bangsa kita mewarisi keberanian para pejuang, ketulusan para pahlawan. GP Ansor tidak mudah ditakuti. Itulah semangat asli bangsa indonesia," kata Presiden saat acara Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan Peringatan Hari Pahlawan bersama 100 ribu anggota GP Ansor dan Banser di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis malam.
Kepala Negara juga mengajak seluruh warga negara berani menunjukan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan tidak bisa digantikan ideologi lain, apabila ideologi hasil impor.
Jokowi juga kembali mengingatkan atas keragaman Bangsa indonesia yangmemiliki 263 juta penduduk yang berbeda-beda suku, agama, adat tradisi, bahasa daerah.
"Indonesia memiliki 714 suku itu bukan jumlah sedikit, jumlah sangat banyak. Itulah anugrah yang diberikan Allah kepada kita," katanya.
Jokowi mengatakan bahwa perbedaan itu nyata dan ada, sehingga dirinya mengajak kepada seluruh anggota GP Ansor dan Banser untuk terus menjaga bersama masyarakat terus memelihara, merawat persatuan, persaudaraan, kerukunan sebagai sebuah negara yang besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Itulah yang harus kita jaga karena aset terbesar bangsa adalah persatuan, kerukunan. Marilah kita jaga 'ukhuwah Islamiyah wathoniyah," kata Jokowi.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: