Menhub kaji audit keuangan maskapai
22 November 2018 21:23 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa (kanan) menghadiri rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2018). Rapat kerja tersebut membahas mengenai langkah dan kebijakan pemerintah terkait permasalahan transportasi umum berbasis dalam jaringan (online). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengkaji audit keuangan maskapai untuk memastikan keuangan perusahaannya sehat yang berujung pada kepastian faktor keselamatan.
“Saya pikir usulan baik soal audit managemen dan finansial, ini kita akan diskusikan dalam apa yang ada dalam aturan. Kalau belum ada itu kita tindak lanjuti,” kata Budi usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia menilai tidak semua maskapai memiliki rekam jejak yang kurang baik.
“Beberapa ada yang mendapatkan penghargaan,” katanya.
Menurut Budi, baik maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) maupun pelayanan lengkap (full service) harus menjamin keselamatan, tidak ada toleransi (mengabaikan keselamatan).
“Enggak ada hubungannya LCC dengan masalah ini, yang kita amanahkan pada industri bahwa keselamatan adalah keharusan. Kalau ada kekurangan kita akan lakukan perbaikan bersama-sama. jadi enggak ada alasan LCC boleh mengabaikan keselamatan,” katanya.
Ia juga memberikan rekomenasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memperkuat kelembagaan.
“Harapan pada KNKT sama bahwa KNKT harus diperkuat baik kelembagaan, SDM maupun anggarannya. Kita akan studi banding apa-apa yang ada di internasional,” katanya.
Baca juga: Hak individu keluarga korban Lion gugat Boeing (+video)
“Saya pikir usulan baik soal audit managemen dan finansial, ini kita akan diskusikan dalam apa yang ada dalam aturan. Kalau belum ada itu kita tindak lanjuti,” kata Budi usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia menilai tidak semua maskapai memiliki rekam jejak yang kurang baik.
“Beberapa ada yang mendapatkan penghargaan,” katanya.
Menurut Budi, baik maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) maupun pelayanan lengkap (full service) harus menjamin keselamatan, tidak ada toleransi (mengabaikan keselamatan).
“Enggak ada hubungannya LCC dengan masalah ini, yang kita amanahkan pada industri bahwa keselamatan adalah keharusan. Kalau ada kekurangan kita akan lakukan perbaikan bersama-sama. jadi enggak ada alasan LCC boleh mengabaikan keselamatan,” katanya.
Ia juga memberikan rekomenasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memperkuat kelembagaan.
“Harapan pada KNKT sama bahwa KNKT harus diperkuat baik kelembagaan, SDM maupun anggarannya. Kita akan studi banding apa-apa yang ada di internasional,” katanya.
Baca juga: Hak individu keluarga korban Lion gugat Boeing (+video)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: