Dharma Jaya targetkan penguasaan pasar daging sapi lima persen
22 November 2018 14:16 WIB
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita (ketiga dari kiri) dan Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon (tengah kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/11/2018). (Antara News/Aji Cakti)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta PD Dharma Jaya akan menargetkan penguasaan pangsa pasar daging sapi sebesar lima persen pada tahun 2019.
"Kami sampai sekarang belum merupakan pemain utama, Dharma Jaya itu hanya menguasai pangsa pasar kalau berdasarkan perhitungan kami untuk daging kami hanya sekitar dua persen pangsa pasar kami. Mungkin pada tahun depan kami targetkan bisa sampai lima persen," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon di Jakarta, Kamis.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa PD Dharma Jaya juga kemungkinan akan menargetkan penguasaan pangsa pasar daging sapi pada 2020 sebesar 10 persen.
Dirinya mengakui bahwa kecilnya penguasaan pangsa pasar oleh PD Dharma Jaya tersebut mengakibatkan pihaknya belum bisa untuk menjadi pengendali harga.
"Hanya dengan penguasaan pangsa pasar sebesar dua persen ini, kami masih belum bisa untuk menjadi pengendali harga seperti Bulog," kata Johan.
Menurutnya, untuk daging sapi sebagian besar masih dikuasai oleh produk-produk daging impor baik dari Australia dan Selandia Baru untuk daging sapi serta daging kerbau dari India.
"Kalau daging sapi, tergantung daging bagian mana karena daging impor biasanya dibedakan antara bagian daging paha depan dengan belakang. Untuk harga paha depan harganya di bawah Rp80.000 per kg sedangkan untuk bagian paha belakang harganya di atas Rp80.000 per Kg antara Rp85.000 sampai Rp90.000. Sementara untuk daging kerbau paling Rp40.000," katanya.
Untuk daging sapi lokal, menurut Johan, secara harga tidak bisa ketemu atau diperoleh harga di bawah Rp100.000. Kisaran harga daging sapi lokal saat ini. antara Rp 110.000 sampai Rp120.000 per kg.
"Kenapa harganya lebih tinggi Karena memang secara permintaan dan penawaran harganya masih segitu yakni Rp110.000 sampai Rp120.000, tergantung pada harga sapi hidup dimana saat ini harganya antara Rp42.000 sampai Rp44.000 per kg. Sehingga kalau harga sapi hidupnya segitu maka ketemu harganya di angka Rp110.000 sampai Rp120.000 per kg," kata Johan.
Baca juga: Harga daging sapi masih stabil di Jakarta jelang Lebaran 2017
"Kami sampai sekarang belum merupakan pemain utama, Dharma Jaya itu hanya menguasai pangsa pasar kalau berdasarkan perhitungan kami untuk daging kami hanya sekitar dua persen pangsa pasar kami. Mungkin pada tahun depan kami targetkan bisa sampai lima persen," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon di Jakarta, Kamis.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa PD Dharma Jaya juga kemungkinan akan menargetkan penguasaan pangsa pasar daging sapi pada 2020 sebesar 10 persen.
Dirinya mengakui bahwa kecilnya penguasaan pangsa pasar oleh PD Dharma Jaya tersebut mengakibatkan pihaknya belum bisa untuk menjadi pengendali harga.
"Hanya dengan penguasaan pangsa pasar sebesar dua persen ini, kami masih belum bisa untuk menjadi pengendali harga seperti Bulog," kata Johan.
Menurutnya, untuk daging sapi sebagian besar masih dikuasai oleh produk-produk daging impor baik dari Australia dan Selandia Baru untuk daging sapi serta daging kerbau dari India.
"Kalau daging sapi, tergantung daging bagian mana karena daging impor biasanya dibedakan antara bagian daging paha depan dengan belakang. Untuk harga paha depan harganya di bawah Rp80.000 per kg sedangkan untuk bagian paha belakang harganya di atas Rp80.000 per Kg antara Rp85.000 sampai Rp90.000. Sementara untuk daging kerbau paling Rp40.000," katanya.
Untuk daging sapi lokal, menurut Johan, secara harga tidak bisa ketemu atau diperoleh harga di bawah Rp100.000. Kisaran harga daging sapi lokal saat ini. antara Rp 110.000 sampai Rp120.000 per kg.
"Kenapa harganya lebih tinggi Karena memang secara permintaan dan penawaran harganya masih segitu yakni Rp110.000 sampai Rp120.000, tergantung pada harga sapi hidup dimana saat ini harganya antara Rp42.000 sampai Rp44.000 per kg. Sehingga kalau harga sapi hidupnya segitu maka ketemu harganya di angka Rp110.000 sampai Rp120.000 per kg," kata Johan.
Baca juga: Harga daging sapi masih stabil di Jakarta jelang Lebaran 2017
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: