Menko Maritim sebut peningkatan kapasitas SDM prioritas pemerintah
21 November 2018 21:13 WIB
Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan pada Indonesia Economic Forum (IEF) di Jakarta, Rabu malam (21/11), prioritas pemerintah pada 2019-2024 salah satunya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan prioritas pemerintah dalam lima tahun ke depan (2019-2024), diantaranya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
“Pengembangan kualitas SDM sangat penting, ada dua sektor terkait yang akan menjadi sasaran, pendidikan dan kesehatan,” sebut Luhut saat menyampaikan pidatonya pada Forum Ekonomi Indonesia (IEF) di Jakarta, Rabu malam.
Pemerintah, menurut Luhut, akan mengalokasikan kurang lebih 20 persen dari total nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Sementara itu, alokasi APBN untuk kesehatan berkisar lima persen.
“Alokasi anggaran untuk pendidikan akan diarahkan membangun politeknik dan sekolah vokasi, karena saat ini jumlahnya sangat kurang,” sebut Luhut.
Ia mengatakan, dalam lima tahun ke depan, pemerintah akan membangun politeknik secara masif.
“Seperti pembangunan infrastruktur, kita juga akan bangun politeknik secara masif,” tegas Luhut.
Menko maritim lanjut menyebut, di samping peningkatan kapasitas SDM, pemerintah juga meneruskan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan hukum, serta pengembangan industri yang memiliki nilai tambah.
Sementara untuk sektor kesehatan, pemerintah berkomitmen akan menurunkan angka penderita “stunting”.
“Indonesia negara yang luas, tentu tidak mudah menyelesaikan masalah stunting dalam waktu singkat,” sebut Luhut.
“Stunting” atau kurang gizi kronis biasa diderita anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Gejala “stunting” biasa muncul akibat rendahnya akses terhadap layanan kesehatan, air bersih, dan makanan bernutrisi.
Baca juga: IEF: konektivitas kunci tingkatkan pembangunan
Baca juga: Indeks Daya Saing Global Indonesia di peringkat 45
“Pengembangan kualitas SDM sangat penting, ada dua sektor terkait yang akan menjadi sasaran, pendidikan dan kesehatan,” sebut Luhut saat menyampaikan pidatonya pada Forum Ekonomi Indonesia (IEF) di Jakarta, Rabu malam.
Pemerintah, menurut Luhut, akan mengalokasikan kurang lebih 20 persen dari total nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Sementara itu, alokasi APBN untuk kesehatan berkisar lima persen.
“Alokasi anggaran untuk pendidikan akan diarahkan membangun politeknik dan sekolah vokasi, karena saat ini jumlahnya sangat kurang,” sebut Luhut.
Ia mengatakan, dalam lima tahun ke depan, pemerintah akan membangun politeknik secara masif.
“Seperti pembangunan infrastruktur, kita juga akan bangun politeknik secara masif,” tegas Luhut.
Menko maritim lanjut menyebut, di samping peningkatan kapasitas SDM, pemerintah juga meneruskan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan hukum, serta pengembangan industri yang memiliki nilai tambah.
Sementara untuk sektor kesehatan, pemerintah berkomitmen akan menurunkan angka penderita “stunting”.
“Indonesia negara yang luas, tentu tidak mudah menyelesaikan masalah stunting dalam waktu singkat,” sebut Luhut.
“Stunting” atau kurang gizi kronis biasa diderita anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Gejala “stunting” biasa muncul akibat rendahnya akses terhadap layanan kesehatan, air bersih, dan makanan bernutrisi.
Baca juga: IEF: konektivitas kunci tingkatkan pembangunan
Baca juga: Indeks Daya Saing Global Indonesia di peringkat 45
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: