Bulu tangkis
Kejurnas 2018 ajang penilaian promosi dan degradasi pelatnas
21 November 2018 16:06 WIB
Laura Basuki, Alan Budikusuma, & Susy Susanti saat ditemui dalam jumpa pers film "Susy Susanti - Love All" di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2018). (ANTARA News/Yogi Rachman)
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menggelar Kejuaraan Nasional 2018 di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, pada 18-22 Desember, sebagai ajang penilaian terakhir promosi dan degradasi atlet-atlet pemusatan latihan nasional.
"Kami akan memulangkan semua atlet ke klub mereka masing-masing jelang Kejurnas 2018. Kami akan memanggil kembali para atlet itu setelah kejurnas dengan pengumuman daftar promosi dan degradasi pada awal 2019," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Namun, Susy mengatakan Kejurnas 2018 itu bukan satu-satunya penilaian promosi dan degradasi atlet-atlet pelatnas karena PBSI menilai penampilan atlet secara keseluruhan dari kejuaraan-kejuaraan lain.
Pengurus Provinsi PBSI DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam kejuaraan yang dibagi menjadi dua divisi itu, yaitu Divisi I dan Divisi II.
Daerah yang akan masuk sebagai peserta Divsi I harus memenuhi persyaratan memberikan kontribusi besar atlet-atlet mereka dalam pelatnas PBSI, atlet atau klub yang meraih juara I Divisi II pada kejurnas sebelumnya, serta atlet tunggal atau ganda yang masuk peringkat 30 besar dunia dan dihitung satu bulan sebelum kejurnas.
Provinsi yang masuk sebagai peserta Divisi I karena banyak menyumbang atlet dalam pelatnas PBSI antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain berdasarkan daerah, Kejurnas 2018 akan dibedakan berdasarkan kategori usia yaitu taruna (U-19) dan dewasa. Para peserta kategori usia dewasa akan bertanding pada nomor beregu campuran sebagaimana sistem pertandingan dalam Piala Sudirman menyusul kejurnas digelar pada tahun genap.
Sementara, peserta kategori taruna akan mengikuti pertandingan nomor perorangan yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
"Kejurnas Taruna akan menjadi salah satu tempat ujian para atlet muda serta untuk meninjau hasil pembinaan bibit-bibit atlet muda di klub," ujar Susy.
"Kami akan memulangkan semua atlet ke klub mereka masing-masing jelang Kejurnas 2018. Kami akan memanggil kembali para atlet itu setelah kejurnas dengan pengumuman daftar promosi dan degradasi pada awal 2019," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Namun, Susy mengatakan Kejurnas 2018 itu bukan satu-satunya penilaian promosi dan degradasi atlet-atlet pelatnas karena PBSI menilai penampilan atlet secara keseluruhan dari kejuaraan-kejuaraan lain.
Pengurus Provinsi PBSI DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam kejuaraan yang dibagi menjadi dua divisi itu, yaitu Divisi I dan Divisi II.
Daerah yang akan masuk sebagai peserta Divsi I harus memenuhi persyaratan memberikan kontribusi besar atlet-atlet mereka dalam pelatnas PBSI, atlet atau klub yang meraih juara I Divisi II pada kejurnas sebelumnya, serta atlet tunggal atau ganda yang masuk peringkat 30 besar dunia dan dihitung satu bulan sebelum kejurnas.
Provinsi yang masuk sebagai peserta Divisi I karena banyak menyumbang atlet dalam pelatnas PBSI antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain berdasarkan daerah, Kejurnas 2018 akan dibedakan berdasarkan kategori usia yaitu taruna (U-19) dan dewasa. Para peserta kategori usia dewasa akan bertanding pada nomor beregu campuran sebagaimana sistem pertandingan dalam Piala Sudirman menyusul kejurnas digelar pada tahun genap.
Sementara, peserta kategori taruna akan mengikuti pertandingan nomor perorangan yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
"Kejurnas Taruna akan menjadi salah satu tempat ujian para atlet muda serta untuk meninjau hasil pembinaan bibit-bibit atlet muda di klub," ujar Susy.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: