Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Harijono menyatakan, gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Ritcher di 159 km Barat Daya Bengkulu di titik 4.67 LS - 101.13 BT pada Rabu pukul 18:10:23 WIB berpotensi menimbulkan tsunami. "Gempa ini berpotensi tsunami karena semua persyaratan terjadinya tsunami terpenuhi," kata Sri Woro di Jakarta, Rabu. Persyaratan tersebut, menurut dia, yaitu terpenuhi dengan besar gempa lebih dari 6,3 SR, posisi gempa yang ada di titik 4.67 LS - 101.13 BT atau berada di laut dan dengan kedalaman 10km (laut dangkal). Ditanya kapan tsunami bakal datang, ia menjawab biasanya setelah 30 menit. "Karena itu masyarakat dan Pemda setempat diminta selalu siap siaga. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," katanya. Guncangan gempa Bengkulu ini cukup keras sehingga bisa dirasakan oleh warga Jakarta, khususnya yang berada di gedung-gedung bertingkat. Warga yang berada di gedung bertingkat seperti di lantai 20 sempat merasa pusing dan berputar-putar. Sejumlah karyawan di gedung Wisma Antara yang berlantai 20, terlihat menuruni tangga dengan tertib ketika guncangan masih terjadi, namun beberapa di antaranya segera kembali ke ruang kerja setelah dampak gempa mereda.(*)