BPOM perkenalkan produk makanan, obat, dan kosmetik kepada negara anggota OKI
21 November 2018 15:51 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengunjungi salah satu stand pameran di acara 'The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States', bertempat di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa
Jakarta (ANTARA News) - Dengan memanfaatkan momen pertemuan otoritas regulasi obat nasional dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperkenalkan sejumlah produk-produk makanan, obat, dan kosmetik asal Indonesia.
Hal itu dilakukan BPOM dengan menggelar pameran sebagai side event penyelenggaraan acara 'The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States', bertempat di Fairmont Hotel, Jakarta, pada 20-22 November 2018.
"Hari ini yang hadir ada sekitar 30 dari 57 negara anggota OKI, itu sudah suatu angka yang sangat baik. Dan itu sudah mewakili kontingen dari Benua Asia, Benua Afrika, dan wilayah Arab," kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito di lokasi acara, Selasa.
Beberapa perusahaan obat Indonesia yang memamerkan produknya antara lain yakni BUMN seperti Kimia Farma dengan produk bedak Marcks-nya, kemudian Kalbe, serta Bio Farma, hingga perusahaan obat seperti Konimex. Selain itu juga ada produk kosmetik dan makanan serta minuman, seperti dari Mayora dan Indofood.
Melalui pameran ini, produk-produk khas Indonesia itu mendapatkan kesempatan untuk mempromosikannya ke delegasi yang berasal dari negara anggota OKI. Undangan khusus seperti dari IDB dan WHO juga berkesempatan untuk melihat produk-produk Indonesia tersebut.
Penny mengungkapkan bahwa dalam pertemuan NMRAs yang secara resmi baru dimulai pada hari ini, pihaknya juga akan membicarakan soal harmonisasi standar regulasi diantara negara-negara OKI, salah satunya terkait standar sertifikasi halal, yang pada akhirnya bertujuan untuk mempermudah ekspor produk Indonesia ke negara-negara tersebut.
"Kita akan membicarakan aspek-aspek yang terkait dengan regulasi, dan kemungkinan untuk mendorong pada harmonisasi standar obat dan lainnya di negara-negara tersebut, yang akan memudahkan kita untuk mengekspor nanti ke negara-negara lain," ujarnya.
Hal itu dilakukan BPOM dengan menggelar pameran sebagai side event penyelenggaraan acara 'The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States', bertempat di Fairmont Hotel, Jakarta, pada 20-22 November 2018.
"Hari ini yang hadir ada sekitar 30 dari 57 negara anggota OKI, itu sudah suatu angka yang sangat baik. Dan itu sudah mewakili kontingen dari Benua Asia, Benua Afrika, dan wilayah Arab," kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito di lokasi acara, Selasa.
Beberapa perusahaan obat Indonesia yang memamerkan produknya antara lain yakni BUMN seperti Kimia Farma dengan produk bedak Marcks-nya, kemudian Kalbe, serta Bio Farma, hingga perusahaan obat seperti Konimex. Selain itu juga ada produk kosmetik dan makanan serta minuman, seperti dari Mayora dan Indofood.
Melalui pameran ini, produk-produk khas Indonesia itu mendapatkan kesempatan untuk mempromosikannya ke delegasi yang berasal dari negara anggota OKI. Undangan khusus seperti dari IDB dan WHO juga berkesempatan untuk melihat produk-produk Indonesia tersebut.
Penny mengungkapkan bahwa dalam pertemuan NMRAs yang secara resmi baru dimulai pada hari ini, pihaknya juga akan membicarakan soal harmonisasi standar regulasi diantara negara-negara OKI, salah satunya terkait standar sertifikasi halal, yang pada akhirnya bertujuan untuk mempermudah ekspor produk Indonesia ke negara-negara tersebut.
"Kita akan membicarakan aspek-aspek yang terkait dengan regulasi, dan kemungkinan untuk mendorong pada harmonisasi standar obat dan lainnya di negara-negara tersebut, yang akan memudahkan kita untuk mengekspor nanti ke negara-negara lain," ujarnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018
Tags: