Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Jawa Tengah dan DIY, Prasetyo Kentjono, di Magelang, Selasa, mengatakan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H, Kementerian Perhubungan menyerahkan lima bus untuk menunjang transportasi para santri.
"Lima ponpes yang menerima bantuan bus sekolah, yakni Ponpes Darussalam Timur Muntilan, Ponpes Hida Al Quran, Ponpes Sirojul Rohim, Ponpes Nurul Huda, dan Ponpes Nurul Anwar," katanya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Jenjang pendidikan harus dilakukan baik pendidikan formal maupun nonformal, salah satunya keberadaan ponpes yang memberikan kontribusi besar dan semangat bagi Pemerintah Kabupaten Magelang untuk ikut bersama-sama membangun karakter bangsa.
"Maka kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang mengucapkan banyak terima kasih kepada Menteri Perhubungan, melalui Dirjen Kementerian Perhubungan Darat, bersama anggota DPR RI, yang ingin bersama-sama untuk memperjuangkan kualitas pendidikan, terutama di ponpes," kata Zaenal.
Zaenal mengatakan sudah beberapa kali Pemkab Magelang menerima bantuan dari Kementerian Perhubungan. Tahun lalu, pihaknya juga telah menerima bantuan berupa tiga bus sekolah yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah di wilayah Kabupaten Magelang.
Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi berharap bantuan berupa bus sebagai sarana pendidikan di wilayah Kabupaten Magelang ini tidak berhenti sampai tahun 2018 saja, namun berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang.
"Semoga di tahun 2019, juga dapat menular ke ponpes-ponpes lainnya, terutama bagi ponpes yang membutuhkan. Tentu saja melalui survei dengan hasil yang merekomendasikan, bahwa ponpes tersebut layak mendapatkan bantuan berupa bus sekolah tersebut," kata Sujadi.
Sekretaris Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Irjen Pol Budi Setyadi mengatakan hingga saat ini Kementerian Perhubungan sudah mempersiapkan 180 unit bus yang akan diserahkan kepada perguruan tinggi, beberapa sekolah, maupun beberapa pondok pesantren.
"Nanti di tahun 2019 kita juga akan melakukan pengadaan kembali, karena ini sesuai dengan amanat dari Presiden. Memang Menhub diminta untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas nasional yang memang perlu ditingkatkan kembali," katanya.
Ia menuturkan bus sekolah untuk memberikan fasilitas kepada para mahasiswa, siswa maupun santri, sebagai sarana transportasi. Kemudian juga agar masyarakat mulai beralih menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut dari angkutan pribadi menjadi angkutan bus.
"Selain itu, harapannya juga untuk meningkatkan kualitas keselamatan lalu lintas. Jadi jangan biarkan anak-anak sekolah maupun santri-santri di ponpes itu jalan ke sekolah maupun pesantrennya menggunakan sepeda motor. Kami harapkan bisa ada angkutan yang membantu mereka, katanya.
Baca juga: 90 bus sekolah gantikan Metro Mini mogok
Baca juga: Manado siapkan bus gratis bagi siswa