Piala AFF 2018
Timnas Indonesia butuh dukungan suporter
21 November 2018 14:02 WIB
Suporter memberikan dukungan kepada timnas Indonesia yang melawan timnas Timor Leste dalam penyisihan grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional sepak bola Indonesia membutuhkan dukungan suporter Tanah Air dalam laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu (25/11), kata sang pelatih Bima Sakti.
Pertandingan itu harus dimenangkan Indonesia agar bisa lolos ke semifinal Piala AFF 2018.
"Kami tetap berharap dukungan dari suporter Indonesia apapun hasilnya nanti. Kami akan berusaha kerasa memenangkan laga tersebut," ujar Bima usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Tim nasional Indonesia tengah dalam sorotan karena mencatatkan hasil tidak memuaskan di Piala AFF 2018, di mana mereka kalah dua kali dan sekali menang dari tiga pertandingan.
Hasil yang membuat Indonesia terancam tak lolos ke semifinal tersebut membuat pencinta sepak bola nasional mengeluarkan kritikan terutama melalui media sosial.
Baca juga: Indonesia ke posisi empat Grup B AFF
Baca juga: Indonesia takluk lagi di Rajamangala
Bahkan, sebelum laga kontra Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11), beredar ajakan untuk tidak menonton pertandingan Indonesia di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #KosongkanGBK.
Bima Sakti yang mengetahui semua itu mencoba menilainya dengan arif. Menurut pelatih berusia 42 tahun tersebut, segala kritikan ataupun gerakan suporter untuk timnas Indonesia semata-mata ditujukan demi prestasi tim nasional.
"Saya kira itu tidak masalah ya. Mereka melakukan hal itu karena cinta dan keinginan agar timnas beprestasi," tutur Bima.
Sebelumnya, pelatih tim nasional sepak bola Filipina tahun 2010-2011 Simon McMenemy mengatakan, Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika suporter Indonesia memenuhi SUGBK.
Baca juga: Thailand dan Filipina sama-sama ingin pastikan lolos ke semifinal
Simon berkisah, saat masih menukangi Filipina dan menghadapi Indonesia di semifinal Piala AFF 2010, dia merasakan sendiri bagaimana atmosfer SUGBK dengan puluhan ribu penonton menciptakan suasana mencekam bagi tim lawan.
Ketika itu, Filipina harus menjalani laga kandang dan tandang di SUGBK karena mereka belum memiliki stadion berstandar internasional AFF. Simon mengakui timnya kesulitan dan pada akhirnya harus kalah dengan skor total 0-2.
"Kondisi stadion yang penuh dengan suporter akan meningkatkan motivasi pemain Indonesia. Sebaliknya, bagi lawan itu merupakan suasana yang mengintimidasi," tutur pelatih asal Skotlandia yang kini menukangi klub Indonesia Bhayangkara FC di Liga 1.
Baca juga: Bima: Indonesia bermasalah di konsistensi permainan
Baca juga: Bima Sakti bertanggung jawab soal Awan Setho
Pertandingan itu harus dimenangkan Indonesia agar bisa lolos ke semifinal Piala AFF 2018.
"Kami tetap berharap dukungan dari suporter Indonesia apapun hasilnya nanti. Kami akan berusaha kerasa memenangkan laga tersebut," ujar Bima usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Tim nasional Indonesia tengah dalam sorotan karena mencatatkan hasil tidak memuaskan di Piala AFF 2018, di mana mereka kalah dua kali dan sekali menang dari tiga pertandingan.
Hasil yang membuat Indonesia terancam tak lolos ke semifinal tersebut membuat pencinta sepak bola nasional mengeluarkan kritikan terutama melalui media sosial.
Baca juga: Indonesia ke posisi empat Grup B AFF
Baca juga: Indonesia takluk lagi di Rajamangala
Bahkan, sebelum laga kontra Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11), beredar ajakan untuk tidak menonton pertandingan Indonesia di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #KosongkanGBK.
Bima Sakti yang mengetahui semua itu mencoba menilainya dengan arif. Menurut pelatih berusia 42 tahun tersebut, segala kritikan ataupun gerakan suporter untuk timnas Indonesia semata-mata ditujukan demi prestasi tim nasional.
"Saya kira itu tidak masalah ya. Mereka melakukan hal itu karena cinta dan keinginan agar timnas beprestasi," tutur Bima.
Sebelumnya, pelatih tim nasional sepak bola Filipina tahun 2010-2011 Simon McMenemy mengatakan, Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika suporter Indonesia memenuhi SUGBK.
Baca juga: Thailand dan Filipina sama-sama ingin pastikan lolos ke semifinal
Simon berkisah, saat masih menukangi Filipina dan menghadapi Indonesia di semifinal Piala AFF 2010, dia merasakan sendiri bagaimana atmosfer SUGBK dengan puluhan ribu penonton menciptakan suasana mencekam bagi tim lawan.
Ketika itu, Filipina harus menjalani laga kandang dan tandang di SUGBK karena mereka belum memiliki stadion berstandar internasional AFF. Simon mengakui timnya kesulitan dan pada akhirnya harus kalah dengan skor total 0-2.
"Kondisi stadion yang penuh dengan suporter akan meningkatkan motivasi pemain Indonesia. Sebaliknya, bagi lawan itu merupakan suasana yang mengintimidasi," tutur pelatih asal Skotlandia yang kini menukangi klub Indonesia Bhayangkara FC di Liga 1.
Baca juga: Bima: Indonesia bermasalah di konsistensi permainan
Baca juga: Bima Sakti bertanggung jawab soal Awan Setho
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: