Jakarta, (ANTARA News) - Badan usaha milik negara (BUMN) diharapkan dapat meningkatkan kinerja terutama menghadapi era Industri 4.0 yang diwarnai dengan melesatnya kemajuan digitalisasi di berbagai aspek kehidupan.

"BUMN dan anak usahanya harus semakin baik berkinerja sehingga berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik, apalagi sekarang sudah menghadapi era industrialisasi," kata Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Farida Dwi Cahyarini dalam acara BUMN Branding and Marketing Award di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, bila dibandingkan negara tetangga, Indonesia agak tertinggal, seperti Thailand yang dinilai sudah memulai industri 4.0 sejak 2014, sedangkan pemerintah RI baru mulai membuat dan meluncurkan konsep kerangkanya pada 2018 ini.

Sekjen Kemenkominfo menuturkan, era industri 4.0 ditandai dengan perubahan terutama pada sisi teknologi digitalisasi sehingga hal yang perlu diubah adalah pola sisi kepemimpinannya.

"Bagaimana seorang pemimpin sekarang juga ikut dalam era industrialisasi, jangan sampai teknologinya maju tetapi kepemimpinannya dalam memimpin bukan seperti pemimpin zaman now," paparnya.

Untuk itu, ujar dia, BUMN dan berbagai anak usahanya juga diharapkan dapat menyesuaikan dengan berbagai kemajuan teknologi yang terjadi, seperti pada saat ini digitalisasi sudah mengambil alih di banyak sektor.

Ia mengingatkan bahwa kalau pemimpin BUMN tidak mengubah "mindset" ke arah Industri 4.0, maka tentu ke depannya juga akan ketinggalan, serta peta jalan untuk ke arah industri 4.0 juga perlu rutin dicek ulang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menekankan pentingnya aspek pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang kerap digaungkan pemerintah.

Untuk itu, ujar dia, Indonesia sudah selayaknya bekerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah asing untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.

Menurut Ridwan, dalam era Revolusi Industri 4.0 diperlukan pembaharuan pola kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dalam hal inovasi.

Untuk itu, ujar dia, perguruan tinggi dituntut melakukan penyesuaian terhadap berbagai kebutuhan dalam menghadapi era tersebut, terutama para dosennya.

Ia mengingatkan pentingnya untuk menyosialisasikan dan memberikan pemahaman terhadap perkembangan teknologi khususnya terkait dengan dunia "online" atau daring.
Baca juga: Revolusi Industri 4.0 dan kualitas SDM (+video)
Baca juga: Hindari investasi ganda untuk ciptakan pekerja terampil