Dolar AS melemah setelah data bulanan pengembang rumah jatuh
20 November 2018 07:25 WIB
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018). (ANTARA/Puspa Perwitasari)
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena sentimen-sentimen di antara pegembang rumah mencatat penurunan bulanan yang tajam, menyebabkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi lebih lanjut.
Indeks kepercayaan bulanan Asosiasi Nasional Pengembang Rumah (National Association of Home Builders) jatuh delapan poin menjadi 60 pada November, menandai posisi terendah sejak Agustus 2016. Indeks pengembang secara luas dilihat sebagai tanda-tanda permintaan konsumen terhadap properti-properti baru.
Komentar-komentar suram dari pejabat-pejabat senior Federal Reserve AS juga membuat ketakutan, karena investor semakin khawatir atas potensi perlambatan ekonomi.
Wakil Ketua The Fed Richard Clarida dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan pada Jumat (16/11) mengangkat kekhawatiran atas potensi perlambatan global, menyebabkan spekulasi atas kenaikan suku bunga The Fed keempat yang sebagian besar diperkirakan para investor pada Desember.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (14/11) juga mengatakan bahwa ekonomi AS telah dihadapkan dengan perlambatan pertumbuhan global.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1454 dolar AS dari 1,1412 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2855 dolar AS dari 1,2830 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7289 dolar AS dari 0,7330 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,54 yen Jepang, lebih rendah dari 112,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9936 franc Swiss dari 0,9997 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3179 dolar Kanada dari 1,3164 dolar Kanada.
Baca juga: Status "safe haven" picu penguatan dolar atas mata uang dunia
Indeks kepercayaan bulanan Asosiasi Nasional Pengembang Rumah (National Association of Home Builders) jatuh delapan poin menjadi 60 pada November, menandai posisi terendah sejak Agustus 2016. Indeks pengembang secara luas dilihat sebagai tanda-tanda permintaan konsumen terhadap properti-properti baru.
Komentar-komentar suram dari pejabat-pejabat senior Federal Reserve AS juga membuat ketakutan, karena investor semakin khawatir atas potensi perlambatan ekonomi.
Wakil Ketua The Fed Richard Clarida dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan pada Jumat (16/11) mengangkat kekhawatiran atas potensi perlambatan global, menyebabkan spekulasi atas kenaikan suku bunga The Fed keempat yang sebagian besar diperkirakan para investor pada Desember.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (14/11) juga mengatakan bahwa ekonomi AS telah dihadapkan dengan perlambatan pertumbuhan global.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1454 dolar AS dari 1,1412 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2855 dolar AS dari 1,2830 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7289 dolar AS dari 0,7330 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,54 yen Jepang, lebih rendah dari 112,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9936 franc Swiss dari 0,9997 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3179 dolar Kanada dari 1,3164 dolar Kanada.
Baca juga: Status "safe haven" picu penguatan dolar atas mata uang dunia
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: